Computer File
Upaya meningkatkan kualitas produk dan pelayanan menggunakan quality function deployment pada Rumah Makan Bakmie Parahyangan di Jalan Sukajadi, Bandung
Banyak orang datang ke kota Bandung untuk menikmati wisata alam dan
Juga bersekolah. Banyaknya orang yang datang ke bandung membuat peluang pasar
berkembang dan seiring dengan itu persaingan pun semakin ketat. Rumah Makan Bakmi
Parahyangan adalah rumah makan mie dan masakan yang sudah ada sejak tahun 1975.
Terbukanya peluang pasar dan juga barrier to entry untuk industri rumah makan yang
cukup mudah membuat timbulnya saingan-saingan yang dapat mengancam keberadaan
rumah makan tersebut. Dengan resep dan cara pelayanan Rumah Makan Bakmi Parahyangan
yang tidak pernah berubah maka perlu dipertanyakan apakah masih bisa bersaing dengan
rumah makan yang lain. Hal yang dapat dilakukan Rumah Makan Bakmi Parahyangan antara
lain dengan mengetahui kebutuhan pelanggan. Untuk mengetahui dan memenuhi
karakteristik kebutuhan pelanggan dapat dilakukan dengan menggunakan rumah kualitas
(House of Quality) yang merupakan alat dari Quality Function Deployment (QFD). Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang "UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN QUALITY
FUNCTION DEPLOYMENT PADA RUMAH MAKAN BAKMIE PARAHYANGAN
DI JALAN SUKAJADI, BANDUNG."
Agar dapat bersaing dan bertahan dalam persaingan di dunia bisnis yang cepat
berkembang, dimana keinginan pelanggan tentu berubah baik dalam segi bentuk, kualitas,
dan harga, perusahaan harus dapat memenuhi keinginan pelanggan sebaik mungkin.
Melibatkan pelanggan dalam pengembangan produk atau jasa sangat penting agar produk
yang dihasilkan dapat membuat pelanggan puas. Perusahaan dapat mengukur kualitas produk
dan jasa dengan membandingkan harapan dan persepsi masing-masing menggunakan Total
Quality Management melalui metode Quality Function Deployment. Struktur dari QFD
adalah sebuah matriks berbentuk rumah yang disebut House of Quality. Matriks ini
menghubungkan antara kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan apa yang diberikan
perusahaan. Dari matriks ini, perusahaan akan mengetahui kepentingan dan kebutuhan
pelanggan rumah makan.
Pada penelitian ini, metode yang dipakai adalah metode deskriptif. Metode
deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga
mendapatkan gambaran yang cukup jelas akan perusahaan yang diteliti dan mendapatkan
pemecahan solusi serta kesimpulan. Karakteristik kebutuhan akan menggunakan modifikasi
dari DINERSERV yang merupakan 29 karakteristik kebutuhan dan merupakan patokan
dasar untuk digunakan dalam industri rumah makan.
Dari hasil analisa House of Quality, terdapat 9 karakteristik kebutuhan
pelanggan yang dianggap sangat penting, 8 karakteristik yang dianggap penting. Dari 17
karakteristik teknik perusahaan, Rumah Makan Bakmi Parahyangan perlu memperhatikan
hal-hal yang dianggap kurang dengan harapan pelanggan. Analisa House of Quality
menyatakan bahwa hal yang dianggap perlu diperhatikan dan ditingkatkan demi kepuasan
pelanggan antara lain adalah, mendesain ulang daftar menu, membuat peraturan
berpakaian dan kebersihan pegawai yang jelas, menyediakan mie yang bersih, dan
kesopanan pegawai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1671 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SUD u/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain