Computer File
Analisis hubungan antara stressor dalam faktor organisasi dan kinerja karyawan bagian produksi pada PT. 'X' Bandung
PT. "X" Bandung sebagai perusahaan yang berkecimpung dalam dunia garment
harus dapat mempertahankan dan meningkatkan performansinya agar dapat bertahan dalam
persaingan global. Hal tersebut tentunya harus didukung oleh kualitas produk yang baik,
kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen serta harga jualnya yang rendah,
dimana para karyawannya dituntut untuk serba cepat dalam menyelesaikan semua
pekerjaannya.
Kualitas produk yang rendah dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan
konsumen dan menyebabkan pindahnya konsumen ke perusahaan lain, yang pada akhirnya
menurunkan performansi perusahaan.
Tuntutan pekerjaan yang berat belakangan ini, sangat berdampak kepada para
karyawan. Banyak karyawan yang mengalami depresi dan stress. Banyak faktor yang
menyebabkan mereka menjadi depresi. Faktor penyebab bisa secara internal dari dalam diri
maupun dari eksternal atau lingkungan sekitar perusahaan termasuk rekan kerja dan atasan.
Akibat yang ditimbulkan jika atasan tidak dapat menanggulangi adalah kinerja karyawan
akan menjadi semakin menurun.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan membahas secara umum tentang
stressor atau sumber stress dalam faktor organisasi. Sumber stress dalam faktor organisasi
dibedakan menjadi tiga yaitu karena tuntutan tugas, tuntutan peran, dan juga tuntutan
pribadi.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada 45 responden dimana respondennya adalah semua karyawan
bagian produksi yang bekerja di PT "X" Bandung. Dan dari data yang diperoleh kemudian
dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 12.0. Selain menyebarkan
kuesioner, penulispun melakukan observasi dan melakukan wawancara secara langsung
kepada pemilik perusahaan dan kepada para karyawan bagian produksi pada PT. "X"
Bandung.
Penelitian ini pun menggunakan analisis korelasi Rank Spearman untuk mengukur
seberapa besar hubungan antara stressor dalam faktor organisasi dengan kinerja karyawan.
Hipotesis penelitian ini diukur dari tiga tuntutan, yaitu tuntutan tugas, tuntutan peran, dan
tuntutan pribadi untuk mengetahui mana yang paling besar hubungannya.
Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat diketahui
bahwa Sig.(alpha) tidak sama dengan 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau koefisien korelasi
tidak signifikan, yang berarti tidak ada hubungan antara stressor dalam faktor organisasi
terhadap kinerja karyawan di PT. "X" Bandung. Ini dikarenakan para karyawan PT. "X''
Bandung di dalam bekerja tidaklah melihat dari segi stressor, melainkan dari sistem imbalan
yang didapat, yang berupa gaji yang cukup besar. Semakin besar prestasi kerja mereka, maka
semakin besar gaji yang akan diterima oleh para karyawan PT. "X" Bandung.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1687 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ CAT a/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain