Computer File
Analisis hubungan persepsi karyawan bagian produksi terhadap kompensasi finansial dengan motivasi kerja karyawan di PT. Otto Pharmaceutical Industries
Dalam menghadapai pasar persaingan bebas seperti ACFTA (ASEAN-China Free
Trade Area) ini perusahaan akan semakin mengalami persaingan yang sangat ketat. Dalam
hat ini perusahaan dituntut memiliki strategi yang efektif agar siap dalam menghadapi
persaingan ini. Strategi yang efektif ini dapat dijalankan jika perusahaan memiliki karyawan
yang berkualitas dan cocok dengan karakteristik perusahaan. Oleh karena itu sumber daya
manusia merupakan asset penting yang harus dijaga dan diperhatikan.
PT Otto Pharmaceutical Industries (PT Otto) adalah perusahaan yang bergerak di
bidang farmasi. PT Otto ini merupakan salah satu pabrik produsen obat yang berlokasi di
Lembang-Bandung. PT Otto melihat adanya gejala pada bagian produksi seperti: adanya
tingkat ketidakhadiran yang cukup tinggi dan basil produksi yang sering tidak sesuai target.
Sehubungan dengan hat ini PT Otto merasa perlu memperhatikan motivasi yang diberikan
oleh para karyawannya melalui sistem kompensasi finansial. Karena dengan motivasi yang
baik maka karyawan akan memberikan effort terbaiknya yang kemudian dinilai kinerjanya
oleh perusahaan dan pada akhirnya diberikan kompensasi yang setimpal. Berdasarkan latar
belakang diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
hubungan kompensasi finansial dengan motivasi kerja karyawan bagian produksi di PT Otto.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif dan kualitatif (peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara dengan pihak
perusahaan) dan kuantitatif (peneliti mengolah data dari kuesioner menggunakan metode
analisa korelasi rank spearman). Hasil yang didapat menggunakan rank spearman adalah
0.33 yang menunjukkan adanya korelasi moderately low association antara kedua variabel
tersebut. Lalu analisis dilanjutkan lagi dengan uji-T yang didapatkan hasil 2,9036. Hasil
2,9036 (T-hitung) ternyata lebih besar dari 1,669 (T-tabel) yang berarti terdapat hubungan
positif yang signifikan antara kompensasi finansial dengan motivasi kerja. Sedangkan untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi kompensasi finansial terhadap motivasi kerja
karyawan peneliti menggunakan perhitungan koefisien determinasi. Dari hasil perhitungan
didapat hasil sebesar 10.89% yang dapat disimpulkan bahwa sistem kompensasi finansial
yang diterapkan di PT Otto memiliki pengaruh sebesar 10.89% terhadap motivasi kerja
karyawannya. Sedangkan sisanya 89.11% merupakan faktor-faktor Iain yang tidak dibahas
peneliti dalam penelitian ini.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah masih ada beberapa bagian dari
kompensasi finansial dan motivasi kerja yang perlu diperbaiki, seperti: gaji dan THR, datang
tepat waktu, target produksi yang ditetapkan perusahaan. Mengingat hubungan kompensasi
finansial dan motivasi kerja yang lemah, peneliti memberikan saran agar terus mengevaluasi
terus sistem kompensasi finansialnya sambil mencari faktor-faktor lain yang dapat
meningkatkan motivasi kerja.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1748 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SET a/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain