Computer File
Pemilihan metode penjadwalan untuk meminimalisasi keterlambatan pemenuhan pesanan pada perusahaan garmen CV Kurnia Abadi, Bandung
CV Kurnia Abadi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada
bidang industri garmen / pakaian jadi. Perusahaan melakukan kegiatan produksinya
berdasarkan pesanan sehingga variasi dari produk yang diminta akan sangat beragam yang
mengakibatkan lamanya proses pengerjaan akan berbeda sesuai dengan variasi yang diminta.
Perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi pesanan pelanggan dengan baik dan tepat waktu
sebab jika tidak, perusahaan akan mendapatkan penalty dan hal ini tentu saja merugikan
perusahaan baik dari segi materi maupun nonmateri. Dari segi materi perusahaan harus
membayar denda dan dari segi non materi perusahaan akan mendapat citra yang tidak baik
dari pelanggannya.
Selama ini perusahaan belum menerapkan metode tertentu dalam membuat
penjadwalan produksi. Perusahaan membuat penjadwalan hanya berdasarkan pesanan yang
masuk, dan jika ada pesanan yang ingin lebih cepat selesai perusahaan hanya menyisipkan
pada proses produksi yang sedang berlangsung, atau menunggu pesanan sebelumnya selesai,
tanpa perhitungan yang pasti. Namun hal ini sering menimbulkan keterlambatan dalam
penyelesaian pesanan. Maka dari itu, pada penelitian kali ini penulis akan membandingkan
metode penjadwalan First Come First Served (FCFS), Earliest Due Date (EDD) dan
Shortest Processing Time (SPT) dengan harapan dapat memberikan alternatif metode
penjadwalan yang paling tepat untuk diterapkan pada CV Kurnia Abadi. Untuk
mempermudah perbandingan yang dilakukan terhadap ketiga metode tersebut, maka
digunakan empat kriteria penilaian, yaitu meminimalkan waktu penyelesaian,
memaksimalkan utilisasi, meminimalkan persediaan barang dalam proses, dan
meminimalkan waktu tunggu pelanggan.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif. Metode ini berusaha menggambarkan suatu gejala, peristiwa kejadian atau
permasalahan yang terjadi yang kemudian akan dianalisis sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan yang berguna bagi perusahaan.
Pada akhir penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Dari
keempat kriteria penilaian yang digunakan, metode First Come First Served dan Earliest
Due Date memberikan nilai keterlambatan yang paling minimum yaitu sebesar 0.33 hari.
Untuk kriteria average completion time, metode Shortest Processing Time memberikan nilai
paling minimum yaitu 2.81 dan untuk First Come First Served dan Earliest Due Date
memberikan nilai 2.82. Sedangkan untuk kriteria lainnya ketiga metode tersebut memberikan
nilai yang sama yaitu 42% untuk utilization, dan 3.25 untuk average number of jobs in the
system. Maka dalam memilih metode penjadwalan yang baik bagi CV Kurnia Abadi
digunakan average job lateness (rata-rata tingkat keterlambatan) yang paling minimum,
meskipun kedua metode First Come First Served dan Earliest Due Date menghasilkan nilai
yang sama, namun metode First Come First Served yang dipilih karena pesanan yang
diterima CV Kurnia Abadi memiliki batas waktu jatuh tempo yang terlalu jauh antara satu
pesanan ke pesanan berikutnya, sehingga metode Earliest Due Date dinilai kurang efektif
Mengingat pada bulan Juni ini permintaan tinggi, sebaiknya perusahaan memberitahukan
kepada pelanggan adar pada bulan-bulan tersebut memesan lebih awal dan dapat
menggunakan alternatif lembur, subkontrak atau kerja part time untuk menghindari
keterlambatan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1865 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ JAN p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain