Computer File
Peranan perencanaan pembiayaan perusahaan dalam meningkatkan laba perusahaan garmen
Pertengahan tahun 2010, dunia mengalami kenaikan bahan kain yang
cukup melejit, yang berdampak hampir ke seluruh negara. Maka perusahaan
industri garmen merupakan sebuah perusahaan yang harus dapat menghadapi
gejolak ini. Perusahaan garmen yang akan dibahas penulis, memproduksi
pakaian balita yang terbuat dari bahan kaos (combet). Pada saat ini perusahaan
garmen memiliki perencanaan pembiayaan untuk kelangsungan jalannya produksi
dikarenakan adanya kenaikan bahan baku yang cukup drastis. Dari basil analisis
rasio Perusahaan Garmen selama dua tahun terakhir, menunjukkan bahwa kinerja
laporan keuangannya cukup baik dari tahun ke tahunnya. Di mana hasil dari
perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan
garmen membaik dari tahun ke tahunnya. Dilihat dari rasio likuiditas
menunjukkan bahwa Perusahaan cukup likuid, dari rasio aktivitas menunjukkan
bahwa perusahaan mampu menjual persediaannya dengan cepat (perputaran
persediaannya cepat), dari rasio solvabilitasnya menunjukkan bahwa perusahaan
mampu melunasi hutang jangka pendeknya dengan tepat waktu, dan dari rasio
profitabilitasnya menunjukkan bahwa laba bersih perusahaan terus meningkat dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2010.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
objek yang diteliti untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan.
Setelah melakukan analisis rasio keuangan, penulis juga memproyeksikan
Laporan Pro Forma Perusahaan Garmen untuk tahun 2011 beserta dengan
penambahan modal. Dalam penambahan modal tersebut penulis akan
menganalisis alternatif struktur modal yang sebaiknya dipilih oleh perusahaan
baik hanya dengan menggunakan modal sendiri, dengan menggunakan modal
pinjaman atau dengan menggunakan gabungan dari keduanya. Untuk penambahan
modal dengan menggunakan modal pinjaman, penulis menetapkan rasio hutang
sebesar 10% dan 20% dengan memproyeksikan tiga kemungkinan penjualan yaitu
Pesimistik, Hampir pasti, dan Optimistik. Dilihat dari basil perhitungan untuk
kemungkinan pesimistik penulis menyimpulkan bahwa perusahaan tidak perlu
melakukan penambahan modal dari luar. Sedangkan untuk proyeksi penjualan
hampir pasti dan optimistik, struktur modal yang sebaiknya dipilih oleh
perusahaan adalah dengan menggunakan modal sendiri agar perusahaan dapat
menghasilkan laba bersih sebelum pajak yang paling maksimal.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp1995 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ MAR p/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain