Computer File
Pengendalian persediaan bahan baku benang untuk menentukan biaya persediaan optimum berdasarkan simulasi monte carlo pada pabrik tekstil PT. X
Situasi penjualan yang semakin berfluktuasi karena semakin ketatnya persaingan dagang di segala bidang mengakibatkan banyaknya perusahaan yang mengalami kemunduran profit, bahkan mengalami kerugian terselubung. Selain permintaan yang berfluktuasi, dalam beberapa
bidang usaha mengalami pasokan bahan baku dengan lead time yang berfluktuasi juga, sehingga seringkali menyulitkan perusahaan dalam membuat penawaran dengan kualitas dan waktu yang bersaing. Akibatnya, seringkali perusahaan kehilangan penjualan hanya karena kurang kompetitif di bidang waktu produksi.
Secara tidak langsung penetapan persediaan yang tidak tepat akan menimbulkan beberapa macam biaya, diantaranya opportunity cost (hilangnya penjualan), biaya kehabisan bahan (stockout cost), dan biaya penyimpanan (holding cost) yang terlalu tinggi, sehingga akan
menurunkan kemampuan bersaing perusahaan. Untuk mengelola persediaan diperlukan alat bantu berupa model-model pengendalian persediaan. Dalam hal ini digunakan simulasi karena adanya f1uktuasi dalam persediaan permintaan dan lead time. Simulasi dilakukan dengan
percobaan jumlah persediaan (Order quantity) dan titik pemesanan kembali (reorder point) yang berbeda-beda untuk mendapatkan hasil keputusan jumlah pesanan dan titik pemesanan kembali yang optimal sehingga dapat menghasilkan biaya persediaan yang minimal bagi perusahaan. Kombinasi dari titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan optimum diperoleh dari metode EOQ lots are ordered and delivered independently for each product dan EOQ lots are ordered
jointly for two models.
Dengan metode penelitian deskriptif, penulis melakukan penelitian dengan observasi langsung, wawancara, mengumpulkan data perusahaan, dan melakukan studi literatur. Dari penelitian penulis memperoleh data yang kemudian diproses untuk memperoleh kombinasi titik pemesanan kembali dan jumlah pesanan optimum. Angka - angka yang diperoleh kemudian disimulasikan dengan teknik simulasi Monte carlo, sehingga diperoleh biaya persediaan yang optimum.
Dari hasil penelitian, diperoleh keslmpulan kombinasi yang menghasilkan biaya persediaan optimum bagi PT. X adalah kombinasi titik persediaan 1,266 Kg untuk benang PE 20, 2,023 Kg untuk benang PE 40, dan 2,140 Kg untuk benang DTY 75/36 dengan jumlah pemesanan optimum sebesar 1,069 Kg. Dari hasil yang diperoleh, penulis menyarankan perusahaan untuk menerapkan sistem persediaan yang tepat karena sistem persediaan berpengaruh terhadap total biaya, sehingga harus menggunakan metode sistem persediaan yang tepat untuk menghindari besarnya biaya penyimpanan benang dan kehabisan bahan benang. Besarnya tingkat f1uktuasi lead time sebaiknya ditindaklanjuti dengan menjalin hubungan yang lebih baik dengan supplier dan memilih supplier yang dapat dipercaya. Sehingga perusahaan dapat memberikan informasi data perkiraan kebutuhan benang kepada supplier. Dengan
demikian diharapkan supplier menyediakan pesanan lebih cepat, sehingga mengurangi angka lead time yang berfluktuasi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3281 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SUN p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain