Computer File
Analisa perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut produk dan harga Procesor Intel Pentium IV dan Procesor AMD Athlon XP serta pengaruhnya terhadap preferensi konsumen
Saat ini merupakan jamannya teknologi. Teknologi telah banyak berperan sebagai alat bantu dalam banyak segi kehidupan manusia. Berbagai fungsi terus tercipta dan semakin
memudahkan kehidupan manusia berkat kemajuan teknologi. Komputer merupakan salah satu contoh alat bantu hasil kemajuan teknologi yang behasil diciptakan. Salah satu bagian terpenting dari komputer adalah Processor. Processor / CPU (central processing unit) merupakan suatu hardware/perangkat keras dalam sebuah sistim komputer yang
merupakan komponen utama dalam proses pengolahan data. Processor bekerja sebagai otak komputer yang melakukan pemrosesan data. Dalam beberapa tahun terakhir, processor Intel dan processor AMD adalah processor yang paling banyak digunakan untuk jenis komputer rakitan. Dalam penelitian pendahuluan yang dilakukan, users memiliki persepsi yang berbeda akan kedua merek processor. Hal ini terjadi karena processor Intel dan processor AMD melakukan perkembangan produk secara berlanjut setiap kurun waktu tiga sampai enam bulan yang merujuk kepada perubahan kecepatan processor. Karena banyaknya jenis processor, penelitian ini dilakukan pada processor Intel Pentium IV dan processor AMD Athlon XP.
Menurnt survei awal, preferensi konsumen (users) terhadap processor Intel Pentium IV lebih tinggi dibandingkan preferensi konsumen (users) terhadap processor AMD Athlon XP.
Tetapi penggunaan komputer dengan processor Intel Pentium IV tidak lebih banyak dibandingkan penggunaan komputer denganprocessor AMD Athlon XP. Pada kenyataannya, tidak semua users mengerti atribut-atribut apa saja yang terdapat
pada processor. Kebanyakan dari users yang mengerti adalah mereka yang sering menggunakan komputer untuk bermain game/garners. Hal ini dikarenakan garners membutuhkan spesifikasi hardware tertentu agar dapat belmain sebuah game, terutama game baru. Rata-rata games baru
membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi, terutama processor. Melalui survei awal diketahui bahwa atribut-atribut yang terdapat pada processor dapat dikelompokkan menjadi atribut produk peljormallce quality, durability, realibility, features, dan harga. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk meneliti bagaimana perbedaan persepsi konsumen (users) terhadap atribut produk dan harga processor Intel Pentium IV dan processor AMD Atblon XP mempengaruhi
preferensi konsumen (users) terhadap kedua jenis processor tersebut, dengan garners di kota Bandung sebagai populasi penelitian. Penelitian ini menggunakan uji t untuk variabel independen, uji rata-rata one way anova, dan model regresi berganda linier dengan bantuan program SPSS 12.0. Menurut hasil perhitungan statistik, temyata seluruh atribut produk dan harga processor Intel Pentium IV berbeda dengan
atribut produk dan harga processor AMD Athlon XP. Selain itu selurnh atribut produk dan harga processor Intel Pentium IV dan processor AMD Athlon XP mempengarnhi preferensi konsumen
(users) terhadap masing-masing jenis processor. Hal ini dapat dilihat melalui Fstat= 171,634 > Ftabel = 3,0902 untuk processor Intel Pentium IV dan Fstat = 181,468 > Ftabel = 2,6994 untuk processor AMD Athlon XP, yang berarti ditolaknya Ho. Sedangkan aribut yang berpengaruh secara siguifikan terhadap preferensi konsumen adalah performance quality dan harga untuk processor Intel Pentium IV dan performance quality, durability, dan harga untuk processor AMD
Athlon XP. Kesimpulan yang dapat diambil secara keseluruhan adalah harga merupakan atribut yang paling mempengaruhi tingkat preferensi konsumen terhadap kedua processor. Hal ini dikarenakan perbedaan selisih rata-rata atribut harga merupakan yang terbesar dibandingkan atribut-atribut
lainnya. Adapun saran yang diberikan penulis menyangkut hasil penelitian adalah agar pihak Intel dan AMD lebih hati-hati dalam menetapkan kebijakan harga untuk produk processor-nya. Hal ini dikarenakan tingginya elastisitas pennintaan produk terhadap harga. Apabila harga yang
ditetapkan terlalu tinggi dibandingkan dengan produk lain yang setingkat, ada kemungkinan konsumen akan pindah ke produk atau merek pesaing. Oleh karena itu perlu ditinjau kembali faktor ekstem dan faktor interu perusahaan untuk menentukan proporsi harga yang tepat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3416 | DIG - FE | Skripsi | MANAJ SEB a/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain