Computer File
Perbandingan indikator keuangan perusahaan berdasarkan historical cost accounting dengan general price-level accounting
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan infonnasi yang andal bagi para pemakainya, bagi pihak internal perusahaan maupun kreditor, investor, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Laporan keuangan yang dihasilkan tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Laporan keuangan di Indonesia masih disusun berdasar atas biaya historis atau harga hlstoris. Akuntansi biaya historis mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya berdasarkan harga perolehannya. Metode Historical Cost Accounting antara lain menggunakan asumsi unit moneter yang stabil (stable dollar asumption), yaitu alat pengukur nilai data akuntansi didasarkan pada satuan uang yang dianggap mempunyai nilai tetap. Pada kenyataannya, asumsi unit moneter yang stabil sebagai dasar digunakannya Historical Cost Accounting tidak berlaku mengingat seringkali terjadi perubahan seeara terns meuerus dari barga yang berlaku, yang berarti unit moneter tidak stabil. Akibatuya, dengan adanya inflasi akan menyebabkan angka-angka dalam laporan keuangan berdasarkan Historical Cost Accounting tidak menampakan nilai yang sebenarnya. Oleb karena itu asumsi ini akan menjadi salah satu kelemahan dalam praktek akuntansi, karena bertentangan dengan dengan tujuan pelaporan keuangan yaitu menyediakan infonnasi yang andal bagi para pemakainya, yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Oleh karenanya, untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh Historical Cost Accounting, para ahli akuntansi mengusulkan akuntansi inflasi yang mempertimbangkan pengaruh perubahan harga dalam penyajian informasi keuangan sebagai pengganti atau pelengkap metode Historical Cost Accounting. Salah satu alternatif pendekatan inflasi adalah GPLA yang tujuan utamanya adalah mengubah elemen-elemen laporan keuangan dalam satuan mata uang yang mempunyai daya beli yang berbeda-beda ke dalam satuan mata uang yang mempunyai daya beli yang sarna. Setiap elemen daIam laporan keuangan yang disusun dengan metode HCA harus dinyatakan kembali dengan menggunakan indeks harga umum, dalam hal ini indeks harga konsumen. Penyesuaian ini menggunakan indeks harga konsumen karena indeks ini merupakan ukuran inflasi yang paling umum digunakan dan diakui secara resmi di Indonesia. Setelah laporan keuangan historis disesuaikan dengan metode GPLA, diperlukan analisis yang lebih lanjut agar infonnasi tersebut berguna bagi users. Salah satu alat yang biasa digunakan
dalam analisis tersebut adalah rasio keuangan. Rasio keuangan memperlihatkan hubungan antara
elemen-elemen tertentu dalam laporan keuangan dan merupakan indikator keuangan yang sering
digunakan oleh para analisis. Hasil rasio ini akan menjadi gambaran mengenai kondisi dan
kinerja keuangan perusahaan pada waktu tertentu dan dapat membantu users dalam mengambil
keputusan yang tepat. Setelah dilakukan penyesuaian terhadap elemen-elemen laporan keuangan tersebut, tampak bahwa informasi keuangan yang disajikan dalarn metode HCA dan GPLA menunjukkan nilai yang berbeda. Perbedaan inilah yang menyebabkan penulis melakukan penelitian ini. Penulis ingin memperbandingkan indikator-indikator keuangan yang dihasilkan dari kedua metode tersebut pada masa inflasi. Perbandingan tersebut dilakukan dengan eara menguji kedua indikator keuangan tersebut seeara statistik untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak antara keduanya. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT HG periode Januari sampai Juli 2005. PT HG adalah sebuah perusahaan manufaktur kantung plastik. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis selisih rata-rata
dengen menggunakan uji t untuk dua sampel yang berpasangan (paired samples t test) sehingga
dapat diketahui apakah terdapat perbedaan yang siguifikan antara variabel-variabel yang diteliti. Setelah dilakukan penyesuaian terhadap elemen-elemen laporan keuangan tersebut,
tampak bahwa informasi keuangan yang disajikan dalarn metode HCA dan GPLA menunjukkan
nilai yang berbeda. Perbedaan inilah yang menyebabkan penulis melakukan penelitian ini.
Penulis ingin memperbandingkan indikator-indikator keuangan yang dihasilkan dari kedua
metode tersebut pada masa inflasi. Perbandingan tersebut dilakukan dengan cara menguji kedua
indikator keuangan tersebut seeara statistik untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang
signifikan atau tidak antara keduanya. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT HG periode Januari sampai Juli 2005. PT HG adalah sebuah perusahaan manufaktur kantung plastik. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis selisih rata-rata dengan menggunakan uji t untuk dna sarnpel yang berpasangan (paired samples t test) sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan yang siguifikan antara variabel-variabel yang diteliti. Uji hlpotesis ini dilakukan dengen menggunakan software SPSS dengan tingkat signiflkasi 95% (taraf signifikan (a) 5%). Setelah dilakukan pengujian pada empat belas rasio keuangan ternyata ada sembilan rasio yang memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik, dan lima rasio memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Pengujian menghasilkan sembilan rasio yang signifikan, hal ini membuktikan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan antara indikator keuangan perusahaan berdasarkan laporan keuangan historis dan GPLA. Sehingga menyebabkan laporan keuangan historis kurang relevan untuk dianalisis. TimbuJnya rasio yang signiftkan ini
membuktikan bahwa laporan keuangan berdasarkan GPLA juga perlu dibuat kbususnya begi
users yang mendasarkan keputusannya berdasarkan rasio-rasio yang signifikan tsb. Sebaliknya
jika kesembilan rasio yang signiflkan tersebut tidak terpengaruh bagi proses pengambilan
keputusan users maka laporan keuangan historis saja sudah memadai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3624 | DIG - FE | Skripsi | AKUN HAR p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain