Computer File
Sistem penilaian kinerja sebagai alat kendali manajemen dalam meningkatkan motivasi karyawan
Perekonomian global antar negara saat ini telah mendorong perusahaan lokal di Indonesia meningkatkan kineljanya agar dapat bersaing dengan kompetitor asing. Untuk dapat bersaing perusahaan harus mengelola sumber dayanya agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Manusia sebagai sumber daya dan anggota perusahaan terpenting yang menggerakkan sumber daya lainnya perlu dikendalikan agar bergerak sesuai dengan strategi perusahaan. Motivasi adalah faktor penggerak dari dalam diri individu yang
menentukan sikap, perilaku dan tindakan individu tersebut terutama dalam bekerja.
Motivasi ini perlu dipelihara dan ditingkatkan agar sikap dan tindakan yang dilakukan manusia dapat searah dengan tujuan perusahaan. Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang digunakan oleh pihak manajer untuk memastikan bahwa anggota-anggota perusahaan telah melaksanakan strategi perusahaan dengan tepat sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan dan Pengendalian dalam bentuk suatu sistem penilaian
kinerja dilaksanakan untuk memastikan kualitas sumber daya manusia di memberikan
kinelja terbaiknya untuk tercapainya tujuan perusahaan. Karyawan perusahaan pada umumnya tidak menyukai penilaian kinerja karena memandang penilaian kinerja sebagai kegiatan administrasi rutin tanpa adanya tindak lanjut di mana tidak adanya keterlibatan dari karyawan yang dinilai serta tidak dapat menilai kinerja karyawan secara akurat.
PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) merupakan anak perusahaan PT. Perusahaan Listrik Nasional yang bergerak pada bidang usaha produksi listrik menerapkan sistem penilaian 270-derajat yang merupakan bentuk aplikasi dari sistem penilaian 360-derajat. Sistem penilaian kinerja ini mengurangi unsur subjektifitas pada saat penilaian yang secara tradisional hanya dilakukan oleh satu pihak saja yaitu atasan karyawan, dengan cara penilaian yang lebih komprehensif yaitu penilaian oleh empat pihak yaitu : diri sendiri, atasan langsung, rekan kerja dan bawahan. Walaupun sistem penilaian kinerja yang diterapkan oleh PT. PJB secara keseluruhan telah memenuhi kriteria sistem penilaian kinerja yang efektif, namun pada penerapan penilaian di lapangan terjadi beberapa hal yang menyebabkan ketidakpuasan karyawan yang dinilai atas sistem penilaan kinerja. Ketidakpuasan tersebut disebabkan terutama karena ukuran yang ditetapkan perusahaan pada aspek perilaku (kompetensi) dinilai masih terlalu umum dan belum memiliki referensi yang jelas sehingga tidak dapat mengidentifikasi kinelja karyawan sesungguhnya. Waktu tenggat antara saat penilaian dan perolehan hasil penilaian juga menyebabkan sistem penilaian kinerja hanya dianggap sebagai rutinitas administrasi periodik sehingga tujuan sitem penilaian kinerja sebagai umpan balik tidak dapat tercapai. Dengan begitu, karyawan tidak akan termotivasi dengan adanya sistem penilaian kinerja. Agar sistem penilaian dapat digunakan sebagai sarana konkrit dalam
menilai kinerja karyawan serta umpan balik bagi karyawan tersebut, sistem penilaian
kinerja tersebut harus memiliki ukuran-ukuran kinerja yang jelas di mana penilai akan dapat membedakan antara pelaksana kerja yang baik, rata-rata, efektif maupun tidak efektif. Tindakan umpan balik yang nyata dalam bentuk rapat evaluasi serta hasil penilaian tidak memiliki tenggat waktu yang lama akan mendukung tercapainya
tujuan sistem penilaian sebagai alat kendali manajemen yang efektif dalam meningkatkan motivasi karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3642 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SET s/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain