Computer File
Pengaruh penggunaan metode penilaian persediaan FIFO dan Weighted Average dalam hubungannya dengan penghematan pajak : studi kasus pada PT. Keramik Indah, Bandung
Indonesia sedang menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan. Perekonomian menjadi kurang stabil, persaingan yang sangat ketat antara perusabaan dan inflasi berkepanjangan, yang mengakibatkan perusahaan harus mencari jalan alternatif agar dapat bertahan dan dapat bersaing
dengan perusahaan lain. Salah satu jalan alternatif bagi perusahaan agar dapat bersaing dan bertahan di tengah krisis ekonomi ini adalah dengan cara melakukan efisiensi. Bagi perusahaan manufaktur, efisiensi dapat diterapkan dalam persediaan karena persediaan merupakan salah satu unsur biaya yang cukup besar nilainya. Jika perusahaan dapat meminimalkan biaya persediaan, maka perusahaan dapat meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan tetapi di lain pihak juga dapat mengakibatkan pajak yang dibayar peruahaan pun menjadi lebih besar. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan berusaha untuk mencari cara untuk mengurangi pajak yang harus dibayar oleh perusahaan, karena pajak tersebut tidak memberikan pengaruh langsung terhadap jalannya perusahaan. Persediaan yang ada dalam perusahaan manufaktur mempunyai pengaruh yang
besar terhadap besarnya laba dan pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Pemerintah mengatur masalah persediaan dalam UU PPh pasal 10 ayat 6 dalam hal penggunaan metode penilaian
persediaan. Metode penilaian persediaan yang diperbolehkan menurut UU PPh pasal 10 ayat 6 adalah metode penilaian persediaan rata-rata tertimbang dan metode penilaian persedian FIFO. Petbedaan dari kedua metode penilaian persediaan tersebut adalab dalam hal pengalokasian harga perolehan yang nantinya akan mempengaruhi besarnya persediaan akhir dan juga akan mempengaruhi pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Untuk dapat melihat lebih jauh tentang penggunaan kedua metode ini dalam kaitannya dengan pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan, penulis
akan melakukan penelitian pada industri Keramik Indah, Bandung yang memproduksi barang-barang keramik.
Penulis melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang
berhubungan dengan masalah yang diselidiki, sehingga dapat menggambarkan keadaan perusahaan yang diteliti. Agar dapat mengumpulkan data, penulis melakukan studi kepustakaan dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi seeara langsung ke perusahaan. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, menunjukan babwa saat ini
perusahaan menggunakan metode penilaian persediaan rata-rata tertimbang. Berdasarkan analisis penulis, metode penilaian persediaan yang digunakan oleh perusabaan sebaiknya tetap
mempertahankan metode yang telah dipakai sebelumnya yaitu metode penilaian persediaan rata-rata tertimbang, karena tidak terdapat perbedaan yang material jumlahnya jika perusahaan menggunakan metode penilaian persedian FIFO dan mengingat prinsip konsistensi yang harns diterapkan dalam
perusabaan. Di lihat dari perhitungan pada tabun 2004 perusahaan bila menggunakan metode rata-rata terimbang maka perusaban harus membayar pajak penghasilan sebesar Rp.7.309.850,- sedangkan bila menggunakan metode FIFO, perusahaan harus membayar pajak penghasilan sebesar Rp.7.330.550,-. Selisih dari penggunaan kedua metode penilian persediaan ini adalah sebesar Rp.20.700,-. Di lihat dari perhitungan pada tahun 2005 perusahaan bila menggunakan metode rata-rata terimbang maka perusaban harus membayar pajak penghasilan sebesar Rp.28.955.000,- sedangkan bila menggunakan metode FIFO, perusahaan harhs membayar pajak penghasilan sebesar Rp.28.976.600,-. Selisih dari penggunaan kedua metode penilian persediaan ini adalah sebesar Rp.21.600,-. JIka dilihat dari selisih pajak yang harus dibayarkan pada tahun 2004 dan tahun 2005, selisih yang dihasilkan tidak meterial dan penggunakan metode penilaian persediaan rata-rata tertimbang dapat menghasilkan pajak yang
lebib rendah dari metode FIFO. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan tetap mempertahankan penggunaan metode penilian persediaan rata-rata tertimbang mengingat prinsip konsistensi yang harus diterapkan oleh perusahaan. Hal ini didukung dengan kondisi saat ini dimana harga cenderung naik,
maka penggunaan metode rata-rata tertimbang akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode FIFO.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3696 | DIG - FE | Skripsi | AKUN WIL p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain