Computer File
Pemeriksaan operasional terhadap fungsi produksi dalam upaya menekan tingkat kecacatan produk : studi kasus pada PT. Centex Tbk., Jakarta
Persaingan dunia usaha yang memasuki era globalisasi menuntut perusahaan untuk berkompetisi dengan lebih baik dengan tujuan untuk memenangkan persaingan dengan
meraih keunggulan dan sekaligus berusaha untuk bertahan dalam bisnisnya. Sehingga efisiensi, efektivitas dan ekonomis suatu perusahaan sangat perlu ditingkatkan.
Dalam perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, maka aktivitas utama yang mendatangkan keuntungan bagi perusahaan adalah kegiatan produksi. Namun terkadang kegiatan produksi ini mengalami masalah dan menghasilkan produk yang tidak memenuhi standar konsumen atau produk cacat. Produk cacat ini tentu saja akan berdampak negatif bagi perusahaan seperti misalnya penurunan pendapatan perusahaan. Untuk meminimalisir hal tersebut, maka perlu diadakan pemeriksaan operasional dalam fungsi produksi, sehingga penyebab kecacatan produk dapat dikurangi dan tingkat produk cacat dapat ditekan. Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional pada PT. Centex Tbk yang mengalami masalah serupa. Metode penelitian yang digunakan adalah : deskriptif analitis yaitu sebuah metode yang berusaha memecahkan masalah aktual dengan berusaha untuk mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data-data secara sistematis sehingga dapat diperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti. Sehingga pada akhir pemeriksaan dapat mengiuformasikan kesimpulan dan rekomendasi atas masalah yang
teIjadi, data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari : studi lapangan berupa observasi, wawancara, kuesioner. Sedangkan data sekunder
diperoleh dengan membaca dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Hasil pemeriksaan adalah : terdapat tingkat kecacatan produk sebesar 3,33 % dari seluruh total produksi dalam suatu periode. Sedangkan batas toleransi perusahaan untuk
kecacatan produk hanya 0-1 % dari seluruh total produksi. Maka ada penyimpangan sebesar 2,33 %. Dan penurunan pendapatan yang cukup signifikan. Jenis kecacatan yang dialami oleh perusahaan adalah : warna kain yang tidak merata
atau belang ketika dicelup pewarna dan kain yang rusak akibat putusya benang ketika sedang ditenun. Penyebabnya adalah : faktor manusia 48 %, faktor material 20 %, faktor mesin 20%, faktor metode 7 %, faktor lingkungan 5 % dari seluruh produk cacat. Faktor yang controllable adalah faktor manusia, mesin, metode, lingkungan, sedangkan faktor yang
uncontrollable adalah faktor material. Dengan fakta tersebut maka jumlah produk cacat akan ditekan sampai dengan 0,67 % karena faktor material sebesar itu adalah uncontrollable.
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran-saran kepada pihak perusahaan. Saran-saran tersebut dibarapkan dapat membantu perusahaan dalam upaya
menekan tingkat kecacatan produk sehingga efisiensi dan efektivitas dapat ditingkatkan, dan kerugian perusahaan yang diakibatkan oleh penurunan pendapatan perusahaan atas penjualan kain jadi, dapat dikurangi. Penekanan tingkat kecacatan produk yang akan dilakukan juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kredibilitas perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3710 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ELV p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain