Computer File
Analisis kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi atas pembubaran CV NRC
Persaingan yang semakin ketat dan jaman yang terus berubah memaksa perusahaan untuk
mampu beradaptasi terhadap perkembangan yang terjadi. Banyak usaha yang dilakukan oleh
pelaku bisnis dalam mempertahankan usahanya agar dapat bertahan hidup. Tetapi, jika usaha
keras juga tak membawa perusahaan untuk tetap bersaing, apa yang dapat dikatakan. Dalam
keadaan ini tak sedikit perusahaan lebih memilih menutnp usahanya dibanding tetap
mempertahankannya seperti pada CV NRC. Tak hanya itu yang menjadi alasan mengapa CV
NRC lebih memilih untuk menutnp usahanya dibandingkan tetap mempertahankannya.
Tetapi juga kecenderungan usaha yang semakin menurun mengakibatkan penjualannya
menurun. Apapun alasannya penutupan atau pembubaran suatu usaha sudah pasti berimplikasi pada kewajiban perpajakan. Pada perusahaan yang dibubarkan wajib mengajukan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Namun, agar Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat dihapuskan, hutang pajak yang masih tersisa haruslah dilunasi terlebih dahulu. Hutang pajak tersebut meliputi atas Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai. Penulis memperoleh data dari perusahaan mengenai Laporan Keuangan CV NRC sejak tahnn 2002-2004. Juga daftar karyawan berserta penghasilannya dan daftar aktiva tetap milik CV NRC. Dari data tersebut penulis mencoba nntuk menganalisis kondisi likuiditas perusahaan dimana perusahaan memilih untuk menutup usahanya, juga untuk menghitnng pajak yang masih hams dibayar oleh perusahaan. Serta dapat menghitung harga jual berdasarkan nilai pasar atas penjualan aktiva tetapnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kewajiban perpajakan yang harns dilunasi adalah Pajak Penghasilan (PPh) yaitu Pajak
Penghasilan Pasal21, Pajak Penghasilan Pasal 23, dan Pajak Penghasilan atas selisih lebih
penjualan aktiva tetap yang dengan tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan. Juga Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), yaitu Pajak Pertambahan Nilai Kurang Bayar atas penjualan CV
NRC, Pajak Pertambahan Nilai atas penjualan persediaan akhir barang dagang tahun 2004,
maupun Pajak Pertambahan Nilai atas penjualan aktiva tetap yang dengan tujuan semula
tidak untuk diperjualbelikan. Termasuk sanksi keterlambatan pembayaran PPN karena
penjualan dilakukan pada tanggal 1 Juni 2005. Sedangkan sampai bulan Desember 2005
perusahaan belum menyetornya. Yang bertanggung jawab atas hutang pajak tersebut adalah
para sekutu dari CV NRC. Diharapkan CV NRC dapat segera melunasi hutang pajaknya
karena hal tersebut merupakan syarat penting dalam membubarkan suatu usaha dengan cara
yang aman.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3827 | DIG - FE | Skripsi | AKUN PRA a/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain