Computer File
Penerapan metode altman dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan : studi kasus pada PT. Texmaco Jaya Tbk. dan PT. Dynaplast Tbk.
Pukulan krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mcmberikan efek
yang mendalam pada pelaku bisnis Indonesia. Banyak perusahaan yang mengalami
kebangkrutan pada saat itu. Mengingat luasnya dampak yang diakibatkan, maka penting bagi
perusahaan untuk melakukan prediksi mengenai kebangkrutan itu sendiri, dimana dapat
membantu perusahaan agar terhindar dari resiko kebangkrutan ini.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model peramalan kebangkrutan Altman
yang pertama (Z Score) untuk memprediksi kecenderungan bangkrut dua perusahaan, yaitu
PT Texmaco Jaya Tbk dan PT Dynaplast Tbk. Model ini dipilih dengan pertimbangan
dimana kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan manufaktur yang telah melakukan
penawaran sahanl kepada publik (go public). Sebagai data penelitian, penulis menggunakan
laporan keuangan pada periode tahun 2000-2004. Adapun masalah yang diteliti oleh penulis
adalah: (I). Berapa nilai rasio working capital terhadap total assets, retained earnings
terhadap total assets, EBlT terhadap total assets, market value of equity terhadap total
liabilities, dan nel sales terhadap 10101 assets perusahaan; (2). Berdasarkan metode Altman,
berapa nilai kemungkinan terjadinya kebangkrutan perusahaan.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis.
Metode ini ditujukan untuk menggambarkan data, fakta, sifat, dan hubungan yang terjadi
secara sistematis, faktual, dan akurat atas objek yang diteliti. Selain itu, metode ini juga
meliputi analisis dan interpretasi dari data tersebut sehingga dapat ditarik sebuah
kesimpulan.
Atas pengolahan data yang dilakukan, maka penulis memperoleh hasil sebagai
berikut: (I). PT Texmaco Jaya Tbk terdapat rasio yang secara nyata menunjukkan bahwa
perusahaan dalam keadaan tidak sehat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rasio keuangan yang
bernilai negatif. Sedangkan PT Dynaplast Tbk menunjukkan bahwa perusahaan masih dalam
keadaan sehat; (2). Nilai kemungkinan terjadinya kebangkrutan (Z Score) untuk PT Texmaco
Jaya Tbk berada dibawah nilai 1,81 dimana artinya selama periode penelitian, perusahaan
berada dalam kategori bangkrut. Mengingat sampai dilakukannya penelitian ini, perusahaan
masih belum dinyatakan bangkrut secara hukum, maka masih dapat dilakukan upaya untuk
mencegah kebangkrutan tersebut. Sedangkan untuk PT Dynaplast Tbk, nilai Z Score berada
diatas boltom of grey area, dimana selama penelitian perusahaan tersebut dapat dikatakan
berada dalam kategori non bangkrut.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyarankan agar: (I). Sebagai bahan
perbandingan dapat dilakukan penelitian yang Sanla terhadap perusahaan sejenis yang telah
dinyatakan bangkrut secara hukum, apakah nilai yang diperoleh benar berada dibawah batas
grey area; (2). Perlu diperhatikannya faktor-faktor lain seperti kondisi perekonomian dan
perbedaan kultur agar model peramalan kebangkrutan model Altman dapat diterapkan
dengan lebih tepat dan akurat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3853 | DIG - FE | Skripsi | AKUN HID p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain