Computer File
Pemeriksaan operasional atas fungsi produksi dalam upaya mengatasi masalah keterlambatan penyelesaian pesanan
Dalam kondisi persaingan yang ketat di dunia industri saat ini, khususnya
industri tekstil, perusahaan dituntut untuk memiliki kemampuan bersaing jika ingin tetap eksis dalam bisnis tersebut. Salah satu ciri kemampuan bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk memuaskan pelanggan. Ada bermacam-macam hal yang dituntut oleh pelanggan, dari kualitas hingga harga yang bersaing. Ketepatan waktu menjadi salah satu tuntutan customer yang penting untuk dipenuhi. Apalagi jika perusahaan adalah perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Perusahaan semacam ini dituntut
untuk selalu tepat waktu dalam menyelesaikan pesanan jika ingin mempertahankan tingkat kredibilitasnya di mata customer. Kredibilitas perusahaan yang tinggi akan berdampak pada loyalitas pelanggan terhadap perusahaan dan dengan begitu kelangsungan hidup perusahaan akan terjamin.
Untuk perusahaan yang sangat tergantung pada pesanan customer, fungsi
produksi menjadi fungsi yang penting. Fungsi pengerjaan order ini merupakan fungsi yang sering menghadapi masalah, seperti masalah keterlambatan penyelesaian order. Oleh karena itu, fungsi tersebut memerlukan pengendalian dan pemeriksaan untuk menjamin ketepatan waktu penyelesaian order dan mencapai kefektivan serta keefisienan proses produksi. Salah satu alat bantu untuk pengendalian dan pemeriksaan
atas fungsi produksi adalah pemeriksaan operasional. Pemeriksaan operasional membantu perusahaan untuk mengidentifikasikan penyebab masalah yang terjadi, memberikan rekomendasi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut, dan membantu perusahaan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pemeriksaan operasional untuk mengatasi masalah keterlambatan penyelesaian order atas fungsi produksi dalam empat tahap, yaitu: planning, work program, field work, dan development of review findings and recommendations.
Dari data order bulan April-Juni '05, terjadi keterlambatan penyelesaian
order sebesar 39% dari keseluruhan order. Faktor-faktor penyebabnya dapat
dikelompokkan ke dalam faktor manusia, metode, bahan baku, dan mesin.
Hasil penelitian menunjukkan faktor manusia menjadi penyebab utama
terjadinya keterlambatan penyelesaian order pada Cv.x. Kurangnya motivasi,
pengawasan dan pelatihan kerja membuat keIja karyawan tidak disiplin, banyak melakukan kesalahan dan menghambat penyelesaian order.
Untuk mengatasi masalah keterlambatan tersebut, penulis menyertakan
saran-saran seperti pengadaan supervisor, prosedur pelatihan kerja, pembuatan jadwal produksi tertulis, penggunaan sistem bonus, pemberian sanksi atas kelalaian, penjadwalan perawatan mesin, pembelian bahan baku secara kontrak, mencari cadangan supplier, dan pengecekan ketersediaan benang yang rutin.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3865 | DIG - FE | Skripsi | AKUN AME p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain