Computer File
Pemeriksaan operasional untuk menilai kembali perhitungan efektivitas dan efisiensi proyeksi investasi mesin di PT AF pada Tahun 2005
Perusahaan yang bergerak di bidang farmasi sudah cukup banyak terdapat di Indonesia, tapi tidak satu pun dari banyak perusahaan tersebut dapat menguasai pasar secara
mayoritas. Disisi lain jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat. Seiring dengan peningkatan itu kebutuhan masyarakat akan obat pun akan semakin meningkat pula,
sehingga pasar sebenarnya semakin terbuka luas bagi perusahaan funnasi untuk mengembangkan bisnisnya. Melihat pasar yang sedemikian besar dan peluang yang ada juga
semakin besar, perusahaan harus berani melakukan ekspansi. Selain itu untuk mencapai hasil yang optimum dalam ekspansi yang dilakukan, maka perusahaan perlu melakukan investasi.
PT AF adalah salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang industri farmasi. Pada tahun 2004 yang lalu perusahaan menanamkan investasinya dalam bentuk pembelian empat buah mesin, dua buah mesin filling untuk produk Pagoda Salep Extra, satu buah mesin filling untuk produk Afitson I dan satu buah mesin capper untuk produk Pagoda Salep Extra. Mengingat besarnya modal yang telah dikeluarkan perusahaan dan mengingat resiko yang terjadi bila perusahan tetap mempertahankan investasi yang salah, maka diperlukan pemeriksaan operasional untuk menilai kelayakan investasi yang sudah dilakukan perusahaan.
Pemeriksaan operasional merupakan alat bantu bagi manajemen untuk menilai aktivitas internal perusahaan disertai dengan pemberian informasi kepada manajemen mengenai masalah opernsional yang terjadi dan pemberian rekomendasi berbagai tindakan yang diperlukan untuk memecahkan masalaj. Dengan demikian, pemeriksaan operasional diharapkan dapat membantu manajemen menilai kelayakan investasi dengan melihat efektivitas dan efisiensi investasi yang sudah dilakukan perusahaan dan memberikan rekomendasi yang dibutuhkan berkenaan dengan investasi ini. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menyajikan dan menganalisis data sedemikian rupa sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti atau metode yang
menggambarkan apa yang dilaksanakan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian di perusahaan tersebut. Data yang diperlukan adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui studi lapangan, yaitu dengan mengadakan observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur, yaitu dengan membaca
dan mempelajari artikel dan buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan ini adalah bahwa investasi yang dilakukan perusahaan sudah efektif tapi belum efisien. Keefeketivan investasi dapat dilihat melalui hasil perhitungan kelayakan investasi dengan menggunakan empat metode kelayakan invetasi (Payback Period, Net Presellt Value, Internal rate of Return, dan Profitability Index), dimana hasil yang didapat menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan perusahaan
masih memenuhi target (kelayakan) yang diinginkan perusahaan. Sedangkan ketidakefisienan investasi dapat dilihat dari adanya varian negatif sebesar 50,29% untuk
mesin filling produk Afitson 1 dan varians negatif sebesar 26,01% untnk mesin filling dan mesin capper produk Pagoda Salep Extra (karena berada dalam sam jalur produksi, maka
varians negatif yang terjadi pada mesin filling dan mesin capper untak produk pagode Salep Extra adalah sama.). Dengan kondisi adanya varians negatif tersebut, kinerja perusahaan
terutama berkenaan dengan penanganan investasi ini harus ditingkatkan lagi sehingga penulis mengajukan beberapa saran atau rekomendasi yang dapat dipertimbangkan oleh pihak manajemen untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi investasi yang sudah dijalankan perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3870 | DIG - FE | Skripsi | AKUN MAR p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain