Computer File
Peranan dokumen dan otorisasi dalam perencanaan dan pengendalian produksi
Globalisasi telah membuat persaingan dunia usaba kian ketat. Salab satu bidang usaha yang paling banyak terkena dampak serbuan perusabaan asing adalab bidang tekstil, dimana di dalamnya tercakup selain pabrik tekstil juga pabrik benang tekstil dan
kimia tekstil. Perusabaan pun dituntut agar mengoptimalkan kinerjanya serta memperluas pasar apabila persaingan di dalam negeri dirasa sudah terlalu ketat. Perluasan pasar dapat
dilakukan dengan melakukan ekspor. Perusabaan harus mempersiapkan diri agar mampu menembus pasar asing. Salah satu npayanya yaitu memperoleh sebuah sertifIkasi berskala internasional yaitu ISO 9001:2000 yang mendokumentasikan mengenai kualitas manajemen
mutu suatu perusabaan. Penulis memilih PT DMC sebagai objek penelitian karena PT DMC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kimia tekstil dan telah berhasil menerapkan
ISO 9001:2000 dalam kegiatan operasionalnya.
Permasalahan yang diidentifikasi dalam skripsi ini adalah mengenai
dokumentasi dan otorisasi yang digunakan dalam proses produksi pada PT DMC, perencanaan dan pengendalian proses produksi pada PT DMC, dan peranan dokumen dan otorisasi dalam perencanaan dan pengendalian produksi pada PT DMC.
Dalam skripsi ini dibahas mengenai peranan dokumen dan otorisasi dalam perencanaan dan pengendalian produksi. Objek penelitian dilakukan pada PT DMC, sebuah perusahaan kimia tekstil yang berlokasi di Jalan Batujajar km 1, Desa Cimareme, Kecamatan
Ngamprah, Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif analitis. Data yang dikumpulkan terdiri dari dua bagian besar, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara secara langsung,
penyebaran kuestioner, dan observasi atas kegiatan produksi yang sedang berjalan. Data sekunder diperoleh melalui buku - buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti oleh penulis.
Setelab melakukan analisis terhadap proses produksi di PT DMC yang
terbagi atas 5 tahap (tahap disain dan perancangan produk, perencanaan dan penjadwalan produksi, permintaan bahan baku, pelaksanaan proses produksi, dan penanganan produk
selesai), maka penulis menarik kesimpulan babwa peranan dokumen dan otorisasi dalam perencanaan dan pengendalian produksi di PT DMC sudah memadai meskipun masih terdapat beberapa kekurangan. Peranan dokumen dan otorisasi dikatakan sudah memadai
karena dokumen dan otorisasi telab digunakan dalam jumlah dan kegunaan yang memadai oleh pihak-pihak yang berkepentingan dari tahap paling awal sampai tahap terakhir, dapat digunakan sebagai sarana untuk melihat kinerja bagian produksi, dan memperlancar sistem produksi yang telab dirancang perusahaan.
Guna mengatasi beberapa kelemahan yang ada dalam proses produksi,
penulis menyarankan ditambahkannya 2 dokumen dalam proses produksi, yaitu dokumen Job Time Ticket dan Move Ticket. Penggunaan dokumen Job Time Ticket digunakan sebagai alat pengendalian terhadap kinerja karyawan, terutama oleh kepala produksi. Penggunaandokumen ini akan menambah otorisasi kepala produksi karena ia yang akan menyetujui dokumen ini, juga diharapkan kepala produksi dapat lebih menilai kinerja bawahannya lebih objektif. Dokumen Move Ticket digunakan sebagai alat bantu kegiatan produksi untuk mengurangi kesalaban produksi karena dokumen ini se1alu menyertai perpindahan bahan baku, barang setengah jadi, hingga barang jadi. Dokumen ini akan dibnat setiap bagian yang telah mengerjakan kewajibannya sebagai pengantar ke proses produksi berikutnya. Hal ini menyebabkan otorisasi barn pada setiap bagian terkait sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kinerja karena mereka harns mempertanggungjawabkan pekerjaannya tidak hanya kepada kepala produksi saja, juga kepada bagian-bagian lainnya yang terkait.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3882 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SIN p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain