Computer File
Peranan activity-based costing methode dalam menghitung harga pokok produk sambal untuk menetapkan harga jual : studi kasus pada CV X
Persaingan di dunia usaha semakin hari semakin ketat. Dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya, termasuk daya beli masyarakat yang juga semakin menurun. Untuk itu
maka sektor industri memerlukan adanya suatu keunggulan kompetitif. Perusahaan-perusahaan
yang bergerak di bidang pangan yang pasar untuk industri tersebut umumnya
price sensitive, maka perusahaan perlu untuk memiliki keunggulan kompetitif. Salah satu
cara untuk memperoleh keunggulan kompetitif adalah dengan menentukan harga jual yang
tepat. Barga jual yang tepat dapat dilakukan bi la perusahaan telah menghitung harga pokok
produk yang tepat.
CV. X adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pangan dengan
memproduksi sambal dalam operasinya. Permasalahan yang timbul adalah perhitungan harga
pokok produk yang kurang tepat sehingga penetapan harga jual produk menjadi tidak tepat.
CV. X menggunakan metode tradisional dalam perhitungan harga pokoknya. Sistem
pembebanan metode tradisional membebankan biaya secara rata-rata dan berdasarkan
volume produksi, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi tidak akurat. Karena itu
diperlukan metode perhitungan biaya yang lebih akurat untuk menghitung harga pokok
produk. Salah satu metode yang disarankan adalah metode activity-based costing (ABC)
yang membebankan biaya berdasarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi di perusahaan.
Metode penelitian yang dipakai dalam skripsi ini adalah metode deskriptif analitis,
yaitu dengan mengumpulkan data-data perusahaan clan menyajikannya kembali sehingga
kondisi perusahaan dapat dianalisa. Dari analisa, kesimpulan diambil dan saran diberikan
kepada perusahaan.
Skripsi ini mencoba untuk menganalisa biaya-biaya yang terjadi di CV. X dan
mensimulasikan apabila metode ABC diterapkan pada CV. X, sejauh manakah peranan dari
metode ABC dalam mempengaruhi harga pokok produk dan harga jualnya. Dari basil
analisa, disimpulkan adanya perbedaan dalam hasil perhitungannya. Perbedaan harga pokok
produk setiap jenis produk masing-masing menurut metode tradisional dan metode ABC
adalah Rp.826,26 dan Rp.1.049,79 untuk sambal botol, Rp.688,55 dan Rp.767,85 untuk
sambal sachet besar, serta Rp.20,66 dan Rp.24,08 untuk sambal sachet kecil. Sehingga
selisih untuk masing-masing produk adalah Rp 223,53 untuk sambal botol, Rp.79,30 untuk
sambal sachet besar, dan Rp.3,42 untuk sachet kecil, per unit produk. Penetapan tingkat
mark-up dengan mempertimbangkan tingkat ROI yang diinginkan perusahaan sebesar 20%
menghasilkan tingat mark-up untuk masing-masing produk sebesar 4,79% untuk sambal
botol, 10,70% untuk sambal sachet besar dan 24,59% untuk sambal sachet kecil. Tingkat
mark-up tersebut lebih kecil dari yang ditetapkan perusahaan sebesar 30% untuk seluruh
jenis produk. Hal ini dapat menyebabkan harga jual produk relatif lebih tinggi. Karena itu
Disarankan bagi perusahaan untuk mengelompokkan dan mencatat biaya-biaya perusahaan
dengan lebih terstruktur sehingga memudahkan perusahaan untuk menelusuri biaya-biaya
yang terjadi, dan penggunaan metode ABC secara bertahap untuk membebankan biaya
dengan lebih akurat. Penulis juga menyarankan penetapan tingkat mark-up dengan
mempertimbangkan tingkat ROI sehingga harga jual produk diharapkan lebih wajar dan
produk perusahaan dapat bersaing.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3886 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SET p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain