Computer File
Pengaruh pemeriksaan pajak atas wajib pajak badan terhadap penerimaan pajak : studi kasus pada kantor pelayanan pajak karees Bandung
Penerimaan dalam negeri berupa pajak telah menjadi sektor yang sangat penting dan merupakan penerimaan yang paling baik, aman, dan tidak mengandung resiko. Karena dana yang berasal dari pajak tersebut dihimpun dari masyarakat sendiri dan nantinya manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. Dengan adanya penerimaan dalam negeri yang
berasal dari pajak, maka penerimaan negara akan selalu meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, pemerintah sekarang memberikan perhatian khusus pada penerimaan dari sektor pajak yang merupakan sumber utama dalam pembiayaan pembangunan nasional.
Wajib pajak di hampir semua negara diwajibkan untuk melaporkan jumlah
penghasilan maupun kekayaannya dalam laporan pajak yang dibuat sendiri (self assessment) maupun oleh orang lain (official assessment). Hampir di semua negara dengan latar belakang perkembangan ekonomi, sosial, hukum, dan budaya apapun masih banyak ditemukan beberapa laporan pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT) yang berisi kesalahan-kesalahan baik fakta maupun yuridis fiskalnya, disengaja atau tidak disengaja terutama di negara yang menganut sistem pemungutan pajak self assessment (termasuk di Indonesia). Oleh sebab itu hampir semua sistem perpajakan mengatur tentang kemungkinan dapat dilakukannya penelitian dan pemeriksaan pajak terhadap laporan pajak dalam Surat Pemberitahuan (SPT) yang diterima dari wajib pajak. Otoritas pajak sebagai sumber penerangan, pengawasan, dan
koreksi terhadap kesalahan yang dilakukan Wajib Pajak memiliki kewenangan untuk menguji sejauh mana Wajib Pajak patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Salah satu bentuk kewenangan tersebut adalah pemeriksaan pajak.
Melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan jumlah yang signifikan atas pajak terutang sebelum dan sesudah penelitian lalu bagaimana pengaruh pemeriksaan pajak atas Wajib Pajak Badan serta dampaknya terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Karees. Hipotesis ini berdasarkan asumsi bahwa pemeriksaan pajak atas Wajib Pajak Badan akan mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Untuk keperluan penelitian ini, penulis memperoleh data berupa perusahaan yang diperiksa untuk tahun 2002 dan 2003 khusus untuk kriteria seleksi dan lebih bayar. Data tersebut antara lain berupa tahun pajak, jenis pemeriksaan, produk pemeriksaan, nama perusahaan, produk pemeriksaan, pajak terutang, dan pajak yang harus dibayar (lebih). Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan uji t untuk 2 sampel berpasangan dan analisis regresi linier sederhana.
Dari hasil analisa diketahui bahwa adanya hubungan yang cukup kuat antara
pemeriksaan pajak atas wajib pajak badan dengan Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi kewajiban Perpajakannya. Arah hubungan yang positif (tidak ada tanda negatif pada angka 0.753) menunjukkan bahwa semakin besar pemeriksaan pajak akan membuat kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan cenderung meningkat. Demikian pula sebaliknya. Terdapat pula dampak positif secara nyata dari dilakukannya pemeriksaan keuangan terhadap
kepatuhan wajib pajak badan. Hal ini dapat dibuktikan dengan perhitungan statistik menggunakan uji t untuk dua sample berpasangan yang menghasilkan t hitung = -2.015 < t tabel = -1.706. Melihat kondisi diatas, maka pemeriksaan pajak perlu dilakukan baik secara kualitas
maupun kuantitas karena terbukti dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya juga harus diperhatikan bahwa sangatlah penting petugas pajak memperbaiki mutu kinerja dan profesionalismenya agar masyarakat dapat lebih percaya kepada petugas pajak.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3926 | DIG - FE | Skripsi | AKUN MEG p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain