Computer File
Analisis kepatuhan rumah sakit sebagai wajib pajak dalam mengelola PPN serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan rumah sakit
Banyak pemikiran orango-orang Indonesia yang menganggap bahwa rumah sakit
merupakan lembaga nirlaba yang tujuannya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Pada kenyataannya, rumah sakit tetap membutuhkan dana untuk membiayai semua kegiatannya dan dana tersebut diperoleh melalui laba yang dihasilkannya dari kegiatannya seperti menyediakan ruang rawat inap atau menyediakan apotik untuk kebutuban obat-obatan. Atas penyerahan obat-obatan yang dilakukan oleh apotik terutang PPN. Dalam menghitung besarnya PPN terutang, sangat dibutuhkan pengetahuan akan peraturan-peraturan PPN serta menerapkan akuntansi PPN sesuai ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan aturan perpajakan yang berlaku. PPN merupakan pajak yang dikenakan atas penambahan nilai dari barang/jasa yang diserahkan/ dihasilkan oleh pengusaha kena pajak. Akuntansi PPN akan memberikan informasi yang diperlukan dalam rangka pemenuhan kewajiban penyelenggaraan pembukuan dan untuk menghitung, membayar, dan melaporkan PPN terutang. Oleh karena itu, diperlukan perangkat yang dapat menjamin bahwa perhitungan PPN yang ada telah dilakukan dengan baik dan tepat.
Perangkat tersebut adalah penyusunan sebuah laporan keuangan. Dari laporan keuangan yang baik dapat membantu untuk perhitungan pajak serta dapat menganalisis dampak perhitungan dan pengaruh Pajak Pertambahan Nilai terhadap laporan keuangan Rumah sakit, yang diharapkan dapat berguna bagi para pemakainya untuk pengambilan suatu keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Rumah Sakit dengan baik dan tepat. Pengelolaan PPN yang benar dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan merupakan salah satu kriteria Wajib Pajak patuh. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis yaitu suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan keadaan fakta yang ada, yang kemudian dikumpulkan, diolah, dan dianalisis. Pengwnpulan data primer dilakukan melalui studi lapangan yang mencakup kegiatan wawancara, pengamatan langsung atas objek yang bersangkutan, serta
mengumpulkan dan meneliti dokumen-dokwnen Rumah Sakit yang diperlukan. Pengumpulan
data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan, yaitu pencarian bahan-bahan dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah PPN terutang pada masa Desember
2004 sebesar Rp 14.863.300,00. PPN terutang tersebut disetor ke Negara dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) dan akan berdampak terhadap laporan keuangan Rumah Sakit. Dampak tersebut terlihat dari munculnya di dalam neraea akun pajak yang masih harus dibayar. Laporan laba rugi dipergunakan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. RS. X telah mengikuti peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Selain itu, sesuai dengan kriteria Wajib Pajak patuh mah RS. X dapat disimpulkan sebagai Wajib Pajak patuh yang patut memperoleh predikat Wajib Pajak patuh. Rumah Sakit X memiliki beberapa kelemahan yang harus diperbaiki, misalnya dengan pembuatan SPT Masa PPN diharapkaIllebih teliti, penyetoran atau pembayaran PPN terutang diharapkan tidak terlambat atau tidak lebih dari 15 (lima belas) hari setelah masa pajak berakhir, bagian keuangan diharapkan memiliki pengetahuan tentang
akuntansi yang lebih baik dan menguasai teknik-teknik pencatatan laporan keuangan sehingga tidak mengalami kesulitan dalam pelaporanlaporan keuangan Rumah Sakit.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp3947 | DIG - FE | Skripsi | AKUN MUS a/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain