Computer File
Perbandingan biaya pengadaan aktiva tetap melalui sewa guna usaha (hak opsi) pembelian dengan kredit dari bank dan pembelian langsung secara tunai dalam perencanaan pajak perusahaan : Studi Kasus pada PT X, Bandung
Perusahaan pada saat ini seringkali menghadapi masalah keuangan dalam
pengadaan aktiva tetapnya. Oleh karena itu perusahaan yang ingin mengembangkan diri dengan menambah aktiva tetapnya harus dapat memilih alternatif yang paling sesuai. Dalam pengadaan aktiva tetap tersebut ada tiga alternatif yang dapat dipilih perusahaan yaitu melalui sewa guna usaha, pembelian dengan kredit dari bank dan pembelian langsung secara tunai. Dari ketiga alternatif tersebut timbul biaya yang berbeda. Perbedaan biaya itu akan berdampak pada penghasilan kena pajak yang berbeda pula. perusahaan harus dapat mengantisipasi besarnya pajak yang harus dibayarkan untuk setiap alternatif pembiayaan yang dipilih. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai perbandingan biaya
antara ketiga alternatif tersebut serta dampaknya terhadap perencanaan pajak perusahaan. Melalui penelitian ini, penulis telah menghitung biaya-biaya dari masing-masing alternatif (secara nilai nominal dan nilai sekarang). Menurut aturan perpajakan, biaya yang boleh dibebankan sebagai pengurang penghasilan bruto perusahaan dari alternatif sewa guna usaha adalah biaya angsuran sewa guna usaha (pokok dan bunga). Setelah masa sewa guna usaha berakhir, perusahaan boleh menyusutkan aktiva tetap tersebut dengan nilai dasar penyusutan sebesar nilai opsi dan biaya penyusutan tersebut boleh dibebankan. Jadi total biaya yang boleh dibebankan adalah biaya angsuran sewa guna usaha dan biaya penyusutan. Untuk alternatif pembelian dengan kredit dari bank, biaya yang boleh dibebankan sebagai pengurang penghasilan bruto adalah total bunga pinjaman dan biaya penyusutan. Sedangkan untuk alternatif pembelian langsung secara tunai biaya yang dapat dibebankan sebagai pengurang penghasilan bruto halnya biaya penyusutan saja. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis yang
bertujuan memberikan gambaran mengenai keadaan objek penelitian yang sesungguhnya melalui pengumpulan dan penyusunan data, yang selanjutnya dianalisis dan ditarik kesimpulan.
Hasil yang diperoleh duri penelitian ini adalah dengan memilih alternatif sewa guna usaha, maka total biaya yang dapat dibebankan adalah sebesar Rp 906,367,532.14. Total biaya melalui alternatif pembelian dengan kredit dari bank adalah Rp 888,959,330.96. Sedangkan menurut alternatif pembelian langsung secara tunai biaya yang dapat dibebankan adalah sebesar Rp 686,000,000.00. Bila perusahaan memilih alternatif sewa guna usaha daripada pembelian dengan kredit dari bank, maka perusahaan melakukan penghematan pajak untuk tahun 2006 sebesar Rp 26,847,600.00. Sedangkan jika dibandingkan dengan pembelian langsung secara tunai, perusahaan menghemat pajak sebesar Rp 78,631,800.00 pada tahun 2006.
Perusahaan sebaiknya memiilih alternatif sewa gUna usaha karena
pemsahaan dapat menghemat Pajak Penghasilannya sebesar Rp 271,910,259.64, di samping itu perusahaan dapat memperoleh aktiva tetap tanpa harus terganggu aliran kasnya karena tidak mengeluarkan dana tunai yang jumahnya besar sekaligus. Namun bila perusahaan memiliki dana tunai, alternatif pembelian langsung pun dapat digunakan karena akan menghemat pengelUran kas secara keseluruhan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4025 | DIG - FE | Skripsi | AKUN RET p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain