Computer File
Peranan auditor internal PT TJP dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan persediaan barang jadi
Persediaan merupakan jumlah barang yang dimiliki perusahaan dan merupakan investasi cukup besar. Investasi persediaan yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya idle money sedangkan investasi yang terlalu kecil akan menyebabkan perusahaan kehilangan penjualan dan berakibat pada menurunnya laba perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan persediaan yang baik, salah satunya dengan control activities. Aktivitas pengendalian yang baik akan membantu manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan persediaan.
Di dalam mengelola persediaan barang jadi ini, diperlukan fungsi
independen yang dapat menilai dan mengevaluasi aktivitas pengendalian tersebut, yaitu melalui auditor internal. Sebagai fungsi yang independen, auditor internal harus menilai, mengevaluasi, memberikan rekomendasi, menyediakan laporan yang cukup kepada manajemen, dan melakukan follow up.
Penelitian dilakukan di PT. TJP, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil dan berlokasi di kota Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis peranan auditor internal dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan barang jadi. Dalam hal ini barang jadi yang dimaksud adalah kain rajut.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis.
Metode deskriptif analitis adalah suatu metode penelitian dengan mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti untuk menarik kesimpulan dan membuat rekomendasi. Sedangkan data yang digunakan sekarang adalah data primer yang diperoleh melalui penelitian lapangan dan data sekunder yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pengelolaan barang jadi di
PT. TJP cukup efektif karena secara umum aktivitas pengendalian sudah sangat berperan. Auditor internal PT. TJP telah berperan dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan kain rajut karena auditor internal sudah memahami jalannya kegiatan operasional PT. TJP, telah menerapkan konsep kemitraan, mempunyai status organisasi yang independen, dan menindaklanjuti penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Hanya saja ada kelemahannya seperti pemisahan fungsi dilakukan antara bagian penerimaan (bagian penyimpanan) dengan bagian pengeluaran, Bagian Gudang tidak bertanggung jawab pada kondisi kain rajut di gudang dan akses masuknya tidak dibatasi, peran auditor internal menjadi kurang tepat dalam
perhitungan fisik dan dalam memeriksa umur persediaan auditor internal tidak memberikan laporan tepat waktu, dan auditor internal tidak memberikan saran atas adanya penumpukan kain rajut di gudang.
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan PT. TJP dalam mengatasi
kelemahan yang ada yaitu sebaiknya bagian penerimaan terpisah dari bagian
penyimpanan (pengeluaran), kepala gudang bertanggung jawab atas kondisi kain rajut di gudang, akses ke dalam gudang dibatasi, dalam perhitungan fisik auditor internal sebaiknya berperan sebagai orang yang melakukan independen check, PT. TJP melihat kembali kebutuhannya akan laporan umur persediaan, dan auditor internal sebaiknya memberikan saran-saran terhadap masalah yang ada. Sebaiknya PT. TJP membuat kebijakan secara tertulis mengenai ukuran efektivitas yang diinginkan agar auditor internal bisa meningkatkan efektivitas yang diinginkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4026 | DIG - FE | Skripsi | AKUN JON p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain