Computer File
Pemeriksaan operasional atas proses produksi guna mengurangi tingkat keterlambatan penyelesaian pesanan
Dunia usaha terus berkembang dan industri semakin maju sehingga persaingan bisnis semakin ketat oleh karena itu, dibutuhkan suatu kemampuan bersaing agar perusahaan dapat bertahan. Salah satu kemampuan bersaing yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yaitu mengenai kepuasan konsumen, baik dalam hal kualitas maupun harga produk yang bersaing. Bagi perusahaan yang melakukan produksi berdasarkan pesanan, kepuasan konsumen juga dapat dicapai dengan adanya ketepatan waktu penyelesaian pesanan produksi sehingga dapat diperoleh kesetiaan pelanggan yang berdampak positif terhadap kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan.
Bagi perusahaan manufaktur, proses produksi memegang peranan yang sangat penting sehingga permasalahan yang terjadi pada proses produksi harus segera diatasi. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, dapat dilakukan pemeriksaan operasional yang juga berguna dalam memberikan rekomendasi yang sesuai untuk mengatasi masalah dan membantu perusahaan mencapai efektivitas dan efisiensi aktivitas perusahaan. Pemeriksaan operasional yang dilakukan oleh penulis terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, program kerja, pekerjaan lapangan, pengembangan temuan dan rekomendasi.
Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan oleh penulis, diperoleh informasi bahwa telah terjadi keterlambatan penyelesaian pesanan sehingga harus dilaksanakan jam lembur dengan jumlah pesanan yang terlambat sebesar 1,43% dari total pesanan yang dikerjakan perusahaan pada bulan Maret hingga Agustus 2006 serta telah terjadi keterlambatan aktual pada bulan Maret dengan persentase waktu keterlambatan sebesar 19,05%, bulan Mei dengan persentase waktu sebesar 14,29%, dan bulan Agustus dengan persentase waktu sebesar 19,05%. Faktor penyebab keterlambatan tersebut adalah bahan baku, manusia, mesin, dan metode dengan penyebab utamanya yaitu faktor manusia, seperti ketidaktelitian, ketidakdisiplinan, keahlian dan pengalaman yang kurang memadai, serta kesalahan dalam memperhitungkan waktu proses produksi. Keterlambatan ini mengakibatkan timbulnya kerugian finansial yaitu biaya yang harus ditanggung perusahaan sebesar Rp60.770.299,00 dan kerugian nonfinansial yaitu memperburuk image perusahaan.
Perusahaan dapat mengatasi masalah yang diakibatkan oleh faktor-faktor penyebab keterlambatan yang controllable sehingga dapat mengurangi kerugian yang ditanggung. Dalam hal ini, penulis memberikan saran-saran untuk mengatasi masalah keterlambatan penyelesaian pesanan sebagai berikut pelaksanaan komunikasi yang baik antara bagian PPC dengan bagian produksi mengenai jadwal produksi serta pelaksanaannya, pendokumentasian yang baik atas kegiatan produksi, analisis terhadap keterlambatan yang terjadi, pembuatan laporan produksi secara tertulis, pencatatan secara terkomputerisasi, penempatan mesin yang fleksibel, penetapan cadangan waktu, pemberian instruksi penggunaan mesin secara tertulis, evaluasi berkala terhadap kinerja karyawan, dan pemberian pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya ketepatan waktu penyelesaian pesanan kepada karyawan. Penulis berharap dengan dilaksanakannya saran-saran tersebut, perusahaan dapat mengurangi kerugian yang ditanggung karena aktivitas perusahaan yang semakin efektif dan efisien.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4051 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SAL p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain