Computer File
Pemeriksaan operasional atas pengelolaan persediaan barang dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian persediaan barang : studi kasus pada PT Meprofarm Indonesia, Bandung
Untuk dapat bertahan di era persaingan seperti ini, perusahaan dituntut untuk
mempergunakan sumber daya yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya, dan menginvestasikan
dana yang mereka miliki untuk kemungkinan yang terbaik. Karenajika dana yang mereka miliki
salah dipergunakan, hal ini akan menghambat kemajuan perusahaan. Salah satu contoh dari
penggunaan dana yang sia-sia adalah jika perusahaan terlalu banyak menginvestasikannya dalam
bentuk persediaan, atau juga jika perusahaan kekurangan persediaan dalam memenuhi
permintaan konsumen. Persediaan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit sama-sama akan
menimbulkan pemborosan dan juga kerugian. lika persediaan terlalu banyak, maka perusahaan
telah kehilangan kesempatannya untuk menginvestasikannya dalam bentuk lain. Sedangkan jika
perusahaan kekurangan persediaan, maka perusahaan telah salah mengalokasikan dana yang
seharusnya dapat digunakan untuk memproduksi lebih banyak persediaan, dan karena tidak
dapat memenuhi permintaan konsumen, maka perusahaan kehilangan kesempatan memperoleh
profit dari penjualan.
Metode level of service approach sangat membantu perusahaan untuk menentukan
jumlah persediaan optimum yang harus dimiliki oleh perusahaan jika ingin meminimalkan
kerugian karena terjadinya opportunity cost dan stockout cost. Metode level of service approach
menggunakan rumus standar deviasi dengan menggunakan kurva distribusi normal untuk
memperoleh tingkat persediaan optimum. Dengan persediaan yang optimum, perusahaan akan
dapat memnuhi permintaan konsumennya, dan tidak menimbun persediaan dalam jumlah yang
banyak dalam waktu yang lama.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis, serta alat bantu
persamaan standar deviasi dan persamaan persediaan optimum. Data-data yang digunakan
merupakan data persediaan awal, produksi, penjualan, dan persediaan akhir pada PT.Meprofarm
Indonesia periode Januari-Mei 2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Meprofarm dalam periode Januari-Mei 2008
mengalami kerugian karena kelebihan dan kekurangan persediaan yang cukup signifikan, yaitu
senilai Rp. 396.239.976. Nilai ini didapatkan setelah membandingkan persediaan optimum yang
seharusnya ada dengan persediaan rata-rata yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini penulis
berpendapat bahwa perhitungan persediaan optimum sangat berperan penting untuk mencegah
terjadinya kelebihan dan kekurangan persediaan, perusahaan harus memperhatikan perubahan
ekonomi yang terjadi saat ini agar tidak menyamaratakan perkiraan persediaan untuk setiap periode.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4062 | DIG - FE | Skripsi | AKUN YEN p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain