Computer File
Pemeriksaan operasional terhadap proses penagihan dalam upaya mengatasi keterlambatan pelunasan kredit oleh pelanggan
Dalam era globalisasi, dunia usaha mengalami persaingan yang ketat. Termasuk PT. AIS yang bergerak dalam bidang interior plafond, khususnya list atau board dari bahan gypsum. Ketika awal berdirinya, hanya sedikit perusahaan
yang bergerak dalam usaha sejenis. Tetapi karena banyak pihak yang menyadari keunggulan dan keuntungan dari gypsum, banyak pihak yang mencoba mengadu nasib dalam usaha ini. Sebelum krisis moneter usaha ini mengalami kemajuan
pesat. Banyak konsumen yang hendak menambah keindahan rumaImya dengan memasang profil ataupun list gypsum. Penyebabnya konsumen mempunyai dana lebih setelah memenuhi semua kebutuhan pokoknya. Konsumen yang jumlahnya terus bertambah membuat pengusaha lain tertarik untuk bergerak dalam bidang usaha ini. Awalnya, PT. AIS hanya
mengalami kerugian karena adanya persaingan yang semakin ketat. Tetapi sejak krisis moneter jumlah konsumen menurun drastis. Karena itu, PT. AIS mengambil kebijakan untuk memberikan kredit kepada konsumen. Diharapkan jumlah
konsumen mengalami peningkatan. Temyata langkah kebijakan kredit punya dampak negatif pula terhadap kinerja PT. AIS.
Hal di atas merupakan dasar pengambilan keputusan menjadikan kebijakan kredit sebagai sasaran pemeriksaan operasional. Kebijakan kredit yang diambil perusahaan punya dua sisi yang perlu dianalisis lebih jauh. Pemeriksaan
operasional atas pelunasan kredit oleh pelanggan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak positif dan negatif yang akan terjadi. Sehingga bisa merekomendasikan langkah tepat yang diambil oleh perusahaan dalam rangka
meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis,
yaitu metode untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data secara sistematis. Sedangkan untuk pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, kebijakan pemberian kredit temyata lebih banyak membawa dampak negatif terhadap PT. AIS. Latar belakangnya karena penilaian kredit yang berisiko tinggi kurang memadai. Dari hasil penelitian dimana banyak terjadi kredit macet, maka penulis memberikan beberapa rekomendasi:
I. Jika terjadi permasalahan dalam pelunasan tagihan, maka segera melapor kepada atasan, sehingga dapat segera dicari penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
2. Menunjuk pihak yang dipercaya oleh perusahaan untuk melakukan penilaian secara lebih teliti sebelum menyetujui konsumen untuk menerima kredit.
3. Pemilihan karyawan, khususnya bagian penagih yang teliti, sesuai kualifikasi.
4. Mengurangi keterlambatan pengmman dan kualitas produk yang mengecewakan pelanggan.
5. Analisis karakter penerima kredit secara mendalam, supaya punya keyakinan debitur layak menerima kredit.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4129 | DIG - FE | Skripsi | AKUN LIV p/06 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain