Computer File
Peranan aktivitas pengendalian pada kegiatan penjualan dalam upaya mendukung ketepatan penerimaan pendapatan : studi kasus Pada PT Ultrajaya Industry and Trading Company, Tbk
Sistem informasi merupakan salah satu faktor penting yang
kelangsungan hidup perusahaan. Berbagai kegiatan pengambilan keputusan
didasarkan pada informasi yang dihasilkannya sehingga kualitas informasi merupakan
salah salu faktor yang menentukan apakah produktivitas akan meningkat atau
menurun, apakah sumber daya digunakan dengan efisien dan efektif, dan apakah
strategi yang diterapkan oleh perusahaan dapat diandalkan di tengah persaingan yang
semakin ketaL Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kualitas informasi hasil dari
pemrosesan di sistem informasi merupakan salah satu faktor penentu apakah
perusahaan tersebut dapat berkompetisi dalam industri yang digelutinya.
PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk adalah salah satu
perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dan minuman. Perusahaan ini
menggunakan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang mengintegrasikan
semua aliran informasi di perusahaan yang meliputi keuangan, akuntansi, sumber
daya manusia, rantai pasok, dan informasi konsumen (David L. Olson, 2004). Sistem
ini memang memberi banyak manfaat dalam hal efektivitas dan efisiensi bila
direncanakan, diimplementasikan, dan dimanfaatkan dengan benar. Salah satu
manfaatnya adalah perusahaan mampu meraup keuntungan yang lebih besar. Nrunun
bila perusahaan tidak menerapkan aktivitas pengendalian dengan memadai, banyak
kemungkinan negatif yang mungkin terjadi. Perusahaan dapat menderita kerugian
akibat penyimpangan perilaku manusia yang menyebabkan rusak atau hilangnya data,
srunpai perubahan, penghapusan, dan pemanfaatan data atau sumber daya lain secara
tidak sah. Pemanfaatan teknologi komputer sebagai landasan sistem ERP juga
membutuhkan perencanaan yang matang untuk mengantisipasi pengaruh negatif dari
alam seperti kemungkinan terjadinya banjir, kebakaran, dan gempa bumi, maupun
hal-hal lain yang membahayakan fisik komputer dan data di dalamnya. Jika berbagai
pengaruh negatif ini tidak diantisipasi dengan baik, bukannya memperoleh
keuntungan yang lebih besar, perusahaan malah harus menderita kerugian karena
pendapatan yang diperolehnya lebih kecil dari yang seharusnya.
PT Ultrajaya menggunakan 5 (lima) aktivitas pengendalian yaitu pemisahan
tugas, pengendalian akses, otorisasi transaksi, catatan akuntansi, dan verifikasi
independen. Pemisahan tugas telah dilakukan, baik pada divisi IT untuk bagian
pengembangan sistem, pengoperasian, maupun administrasi database, maupun pada
tiap tugas otorisasi, pencatatan, dan penyimpanan aset dalrun kegiatan penjualan.
Pengendalian akses telah dilakukan, baik secara fisik dengan menggunakan brankas,
lemari serta pintu yang terkunci, maupun secara komputerisasi dengan menggunakan
password. Otorisasi transaksi sebagian besar telah dilakukan oleh sistem, seperti
penetapan batas kredit untuk pembeli tipe tradisional. Catatan akuntansi manual telah
menggunakan dokumen yang memiliki komponen penting pengendalian sedangkan
kerunanan catatan akuntansi yang terkomputerisasi telah didukung oleh otorisasi dan
pengendalian akses yang memadai. Verifikasi independen telah dilakukan dengan
baik untuk tiap kegiatan penjualan untuk menghindari kelalaian maupun kecurangan
atau pencurian.
Saran dari penulis adalah sebaiknya perusahaan merancang sistem yang lebih
baik dengan membuat otorisasi balas kredit untuk pembeli tipe modem dan
merancang sistem agar dapat mendeteksi ketidakurutan nomor dokumen. Aktivitas
pengendalian yang lain telah baik, namun tetap harus diawasi pelaksanaannya karena
sistem informasi perusahaan tidak akan terlepas dari kemungkinan kelalaian,
kecurangan dan kolusi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4152 | DIG - FE | Skripsi | AKUN YAN p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain