Computer File
Pemeriksaan operasional pada bagian pembelian untuk menilai efektivitas pembelian bahan baku di PT X Bandung
Persaingan usaha yang semakin ketat mendorong setiap perusahaan untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya ke arah yang lebih baik. Situasi negara Indonesia yang saat ini masih diwarnai dengan ketidakpastian mengakibatkan iklim usaha menjadi kurang kondusif. Oleh karena itu perusahaan harus mampu mengelola dan memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang membuat perusahaan tersebut sanggup mempertahankan eksistensi di antara perusahaan pesaing lainnya.
Dalam perusahaan manufaktur, bagian pembelian terutama pembelian bahan baku memegang peranan yang sangat penting. Bagian ini merupakan titik awal dari keseluruhan aktivitas yang ada. Bagian pembelian bertanggung jawab untuk menyediakan bahan baku yang berkualitas. Kualitas bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu pelaksanaan bagian pembelian bahan baku ini harus direncanakan dan disiapkan dengan efektif agar kinerja perusahaan secara keseluruhan dapat berlangsung baik.
Pemeriksaan operasional pada bagian pembelian bahan baku merupakan suatu pemeriksan yang dilakukan dengan tujuan memberi penilaian apakah bagian pembelian bahan baku telah melaksanakan tugasnya sesuai prosedur yang berlaku dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Penulis melakukan penelitian di PT "X" yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil. Adapun topik penelitian dari penulis adalah mengenai pemeriksaan operasional atas efektivitas pada bagian pembelian bahan baku kapas dengan menggunakan metode deskriptif analitis yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis dan mengintrepetasikan data sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan dan saran. Untuk menunjang analisa tersebut dibutuhkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi, kuesioner, serta data-data tertulis dan dokumen-dokumen perusahaan. Data sekunder diperoleh dari membaca dan mempelajari buku-buku, makalah-makalah, literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, penulis berkesimpulan bahwa hampir semua prosedur dan kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan pembelian bahan baku sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan, hanya saja bagian pembelian dalam menentukan kualititas kapas yang akan dibeli tidak bekerja Sama dengan bagian Production Planning Control. Dari segi kualitas kapas Yang dibeli, bagian pembelian sudah melaksanakan fungsinya dengan baik karena tingkat ketidaksesuaian dengan kriteria yang ditentukan sangat kecil. Namun jika dilihat dari segi kualititas kapas yang dibeli secara keseluruhan, masih belum dilaksanakan dengan efektif karena walaupun bagian produksi tidak pernah kekurangan bahan baku kapas tetapi kebijakan Buffer Stock yang dijalankan perusahaaan belum dapat dilaksanakan secara optimal.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4155 | DIG - FE | Skripsi | AKUN RIY p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain