Computer File
Perbandingan keputusan pemilihan supplieroleh PT X dan pemilihan supplier menggunakan konsep activity-based management : studi kasus pada PT X
Keadaan Indonesia saat ini sangat tidak menentu terutama dalam bidang
ekonomi. Hal ini turut berimbas kepada industri manufaktur busa dan spring bed. Saat ini banyak
perusahaan-perusahaan manufaktur spring bed bermuneulan dengan merk-merk baru yang
menawarkan harga jual yang rendah dengan kualitas menengah. Maka perusahaan-perusahaan
manufaktur spring bed yang sudah lama berdiri harus peka terhadap situasi yang terjadi ini.
Perusahaan lama harus meneari akal agar mereka mampu bersaing dengan perusahaan baru
terutama dalam barga jual kepada konsumen, hal ini barus dilakukan agar perusahaan lama dapat
bertahan di era yang penuh persaingan. Untuk dapat menurunkan harga jual, maka perusahaan
dapat melakukannya dengan berusaha menurunkan biaya produksi. Salah satu faktor yang
berpengaruh dalam usaha perusahaan menurunkan biaya produksi adalah dengan memilih
supplier yang tepat.
Pemilihan supplier yang tepat dijadikan sebagai masalah yang akan diteliti
dalam karya tulis ini karena pemilihan supplier merupakan faktor yang memiliki pengaruh besar
dalam usaha perusahaan untuk menurunkan barga jual. Supplier yang tepat adalah supplier yang
menimbulkan biaya perolehan bahan baku terendah, bukan supplier yang menawarkan harga beli
bahan baku terendah. Hal ini sangat penting lmtuk disadari oleh semua perusahaan, karena
supplier yang menawarkan harga beli yang rendah belum tentu menimbulkan total biaya
perolehan yang rendah juga dibandingkan dengan supplier-supplier yang lainnya. Total biaya
perolehan ini dapat dihitung dengan menggunakan konsep activity-based costing. Konsep ini
menawarkan hasil perhitungan yang akurat karena konsep ini memperhitungkan biaya-biaya
tambahan yang timbul saat memperoleh bahan baku selain harga jual. Dengan menggunakan
informasi biaya perolehan yang akurat, maka perusahaan akan mampu untuk melakukan
pemilihan supplier seeara tepat dan pada akhirnya perusahaan akan mampu untuk menurunkan
biaya produksinya dan juga harga jual produk kepada konsumen.
Objek penelitian yang digunakan adalah PT X, sebuah perusahaan manufaktur
spring bed yang terletak di daerah Cimareme, Padalarang. Penelitian dilakukan di PT X selama
bulan Januari 2008 sampai dengan Maret 2008. Penelitian di PT X menunjukkan bahwa selama
ini PT X melakukan pemilihan supplier hanya berdasarkan harga beli dan hubungan jangka
panjang yang dimiliki PT X dengan supplier bersangkutan sehingga PT X belum pemah
melakukan perhitungan biaya perolehan yang ditimbulkan oleh masing-masing supplier. Karena
penelitian ini memiliki keterbatasan data dan waktu, maka penelitian dibatasi pada bahan baku
utama yaitu kawat per. Selama ini PT X memiliki hubungan dengan 3 buah supplier altematif
yang mampu menyediakan kebutuhan perusahaan akan kawat per ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa supplier pilihan
perusahaan ternyata menimbulkan total biaya perolehan untuk 1 bulan yang lebih besar daripada
supplier yang lainnya. Total biaya perolehan untuk 1 bulan yang ditimbulkan oleh supplier
pilihan perusahaan adalah sebesar Rp2.271.810.098,88, sementara supplier 2 menimbulkan total
biaya perolehan sebesar Rp2.262.259.577,96 dan supplier 3 menimbulkan total biaya perolehan
sebesar Rp2.334.493 .273,96. Jika dirinci maka terlihat bahwa supplier yang menawarkan harga
beli rendah belum tentu menimbulkan biaya-biaya tambahan yang juga rendah. Oleh karena itu
sebaiknya perusahaan tidak hanya memperhatikan barga beli yang ditawarkan oleh masing-masing
supplier saja, melainkan perusahaan juga harus memperhatikan aktivitas-aktivitas
lainnya yang dapat menimbulkan biaya tambahan terhadap total biaya perolehan bahan baku.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4195 | DIG - FE | Skripsi | AKUN LEO p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain