Computer File
Peranan multiple overhead cost pools dalam konsep job order costing untuk meningkatkan akurasi perhitungan biaya proyek konstruksi atap baja ringan perusahaan X
Berawal dari pemikiran manusia yang praktis dan ekonomis, termasuk ketika manusia memilih rangka atap yang akan dijadikan penutup tempat tinggalnya Konstruksi atap baja ringan kini sedang menjadi pusat perhatian di bidangnya karena harga yang ditawarkan
seimbang dengan kualitas yang ditawarkan bahan baku baja ringan untuk rangka atap ini. Hal tersebut mengakibatkan banyak perusahaan sejenis yang melirik peluang ini sehingga persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar menjadi semakin ketal. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya serta diharapkan untuk memiliki keunggulan dalarn segi kualitas maupun harga. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tertarik untuk menjadikan perusahaan X, yang bergerak dalarn bidang kontruksi atap baja ringan, sebagai objek penelitian penulis. Perusahaan X merupakan perusahaan konstruksi atap baja ringan yang melayani konstruksi atap sesuai dengan keinginan pelanggannya. Penulis memakai konsep job order
costing untuk menghitung ulang kembali perhitungan biaya proyek dari perusahaan X. Dengan memisahkan biaya-biaya perusahaan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung, penulis mencoba untuk menghitung dengan lebih akurat terutama dalarn melakukan pembebanan biaya-biaya yang terjadi. Penulis memilih multiple overhead cost pools untuk mengalokasikan biaya tidak langsung perusahaan X.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif analitis. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari observasi pada perusahaan, wawancara, dokumen-dokumen perusahaan,
dan lain-lain. Setelah itu penulis mengolah dan menganalisis data yang telah didapatkan. Perusahaan X belum menggunakan konsep job order costing secara menyeluruh. Perusahaan X tidak membagi biaya-biayanya menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Tetapi perusahaan X telah melakukan pembebanan biaya material langsung, biaya bedeng, dan biaya scafolding dengan benar, sesuai dengan jenis dan jumlah yang digunakan oleh masing-masing proyek Tetapi untuk biaya-biaya yang lainnya, perusahaan X belum
membebankan berdasarkan hubungan sebab-akibat yang tepat termasuk tidak membebankan biaya kantor yeng terjadi di perusahaan X.
Penulis berusaha untuk memperbaiki cara perusahaan X dalam menghitung biaya proyeknya. Penulis memisahkan biaya perusahaan X menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung, lalu penulis lebih berfokus dalam mengalokasikan biaya tidak langsung perusahaan
X dengan menggunakan multiple overhead cost pools. Penulis memilih dasar alokasi yang lebih tepat untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung perusahaan X. Dengan penggunaan lebih dari satu cost pool (multiple cost pools) terlihat jelas bahwa seluruh biaya proyek-proyek di perusahaan X mengalami undercosted. Hal itu disebabkan karena perusahaan X tidak membebankan biaya kantornya pada biaya proyek dan dasar alokasi yang digunakan perusahaan X untuk mengalokasikan biaya tidak langsnng kurang tepat. Penentuan biaya snatu proyek akan berpengaruh pada kemampuan perusahaan untuk
menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Perbaikan perhitungan biaya proyek hanya bisa diterapkan untuk biaya-biaya proyek selanjutuya. Biaya proyek konstruksi atap baja ringan yang akurat akan menjadikan perhitungan
laba alas nilai penawaran proyek yang dikerjakan oleh perusahaan X lebih tepat.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4201 | DIG - FE | Skripsi | AKUN TED p/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain