Computer File
Penerapan akuntansi pajak pertambahan nilai terhadap penyajian laporan keuangan : studi kasus pada PT. SU
Pada dasarnya, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara berdasarkan
undang-undang sebagai wujud pengabdian dan peran setia rakyat yang bertujuan untuk
membiayai negara dan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan
berbagai macam peraturan pemajakan untuk mengatur pelaksanaan perpajakan termasuk
di dalamnya pemungutan, pembayaran, dan pelaporan pajak. Salah satu peraturan tersebut
adalah Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2000 yang mengatur mengenai Pajak
Pertambahan Nilai (PPN). Pajak Pertambahan Nilai merupakan pajak yang dikenakan
atas pertambahan nilai dari barang atau jasa yang dihasilkan atau diserankan oleh
Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Dalam kegiatan operasi suatu perusahaan, khususnya yang bergerak di
bidang manufaktur, sangat diperlukan adanya akuntansi PPN berdasarkan transaksi-
transaksi jual beli Barang Kena Pajak (BKP), Penyerahan dari pembelian BKP akan
dikenakan PPN, dengan tarif 10%. Perhitungan PPN didapat dari transaksi penjualan dan
pembelian yang dilakukan oleh PKP pada snatu masa pajak. Pada dasarnya, atas transaksi
pembelian BKP dari PKP akan dikenakan Pajak Masukan, sedangkan untuk transaksi
penjualan BKP oleh PKP akan dikenakan Pajak Keluaran. Jika pada suatu masa pajak,
jumlah Pajak Masukam lebih besar dari jumlah Pajak Keluaran maka selisihnya
merupakan PPN yang Lebih Bayar. Sebaliknya, apabila Pajak Keluaran lebih besar dari
Pajak Masukan maka selisihnya adalah PPN yang Kurang Bayar. Transaksi penjualan dan
pembelian di mana terdapat PPN akan ditarnpilkan pula pada Laporan Keuangan
perusahaan. Oleh karena itu, dengan menganalisa pengaruh PPN terhadap Laporan
Keuangan, diharapkan informasi tersebut dapat berguna dalam pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan,
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian
deskriptif analitis dalam menganalisa pengaruh PPN terhadap Laporan Keuangan PT. Su.
Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan
keadaan fakta yang ada, yang selanjutnya dikumpulkan, diolah, dan dianalisis, Teknik
pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah studi lapangan dan studi kepustakaan.
Studi lapangan diperoleh dari melakukan wawancara dan pengamatan langsung, serta
mengumpulkan dan meneliti dokumen - dokumen perusahaan yang diperlukan,
Sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan mencari bahan - bahan dengan membaca
dan mempelajari buku - buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian tersebut adalah adanya
PPN terutang (PPN Kurang Bayar) masa pajak Agustus 2006 sebesar Rp 6.550.911,00,
yang diperoleh dengan membandingkan Pajak Keluaran sebesar Rp 125.720.260,00
dengan Pajak Masukan sebesar Rp 119.169.349,00, PT. SU telah melakukan perhitungan,
pembayaran, dan pelaporan PPN sesuai dengan peraturan yang berlaku, Selain itu, dapat
disimpulkan pula bahwa terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung dari penerapan
dan pengenaan PPN berpengaruh terhadap Laporan Keuangan PT. SU. Pengaruh
langsung dapat terlihat pada Neraca, PPN Kurang Bayar tersebut akan menimbulkan
perkiraan utang pajak, karena adanya PPN yang belum dilunasi. Sedangkan pengaruh
tidak langsung terlihat pada Laporan Aliran Kas tahun berikutnya karena adanya
pengeluaran kas untuk melunasi PPN Kurang Bayar. Adapun pengaruh lainnya terhadap
persediaan barang tergantung dari metode pencatatan yang dilakukan perusahaan,
Namun PPN tidak mempengaruhi Laporan Laba Rugi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4223 | DIG - FE | Skripsi | AKUN RAT p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain