Computer File
Pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan : studi kasus pada PT MR di Bandung
Perkembangan dunia usaha yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan
untuk melakukan tindakan yang kreatif dan dinamis agar tetap dapat mempertahankan
eksistensinya di pasar. Salah satu indikator tujuan perusahaan, yakni memperoleh laba
maksimal dengan melakukan efektivitas dan efisiensi pada aktivitas penjualannya.
Aktivitas penjualan pada perusahaan manufaktur merupakan salah satu
aktivitas yang tergolong kritis. Dari aktivitas penjualan ini, maka pendapatan yang diterima
tidak maksimal. Hal ini mengakibatkan tidak tercapainya tujuan perusahaan, yakni memperoleh
laba yang maksimal. Aktivitas penjualan dikatakan efektif jika angka penjualan
yang terjadi mencapai angka yang ditargetkan. Penjualan dikatakan efisien jika biaya penjualan
dapat dikurangi tanpa mengurangi efektivitasnya.
Pemeriksaan operasional pada "PT MR" dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif analitis. Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan, serta
menganalisis data. Metode ini memberikan gambaran yang memamdai mengenai
permasalahan yang diteliti dari objek penelitian yang dipilih, sehingga dapat ditarik
kesimpulan serta dapat dibandung berbagai rekonemendasi untuk perbaikan terhadap
permasalahan yang ditemukan. PEngumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan
melalui penelitian lapangan ke perusahaan dan dengan menggunakan penelitian kepustakaan
yang berkaitan dengan objek penelitian. Teknik analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisa varians.
Setelah dilakukan pemeriksaan operasional pada "PT MR", penulis
menyimpulkan bahwa aktivitas penjualan "PT MR" periode Januari - Desember 2007 tidak
efektif dan tidak efisien. Ketidakefektifannya ditunjukkan dengan adanya varians negatif
sebesar 2,88% antara penjualan aktual dengan target penjualan 2007. Penurunan penjualan
sebesar 2,88% diikuti dengan kenaikan biaya variabel penjualan sebesar 10,36%. Jadi,
perusahaan gagal melakukan inefisiensi biaya variabel penjualan sebesar 10,36%.
Melalui penelitian, penulis mengidentifikasi bahwa tidak efektif dan tidak
efisiennya aktivitas penjualan pada "PT MR" disebabkan karena kebijakan penjualan dan
pengendalian internal atas aktivitas penjualan yang dilakukan di "PT MR" belum
mendukung terlaksananya aktivitas penjualan dengan baik. maslah yang berkaitan dengan
kebijakan penjualan diantaranya: keterlibatan karyawan penjualan dalam pembuatan target
penjualan sangat minim sehingga karyawan penjualan kurang merasa bertanggung jawab
atas pencapaian target penjualan, komunikasi pimpinan dengan karyawan penjualan
berkaitan dengan pelaksanaan aktivitas penjualan kurang intensif dan lancar, semangat kerja
karyawan penjualan kurang terpacu, dan jumlah karyawan penjualan yang diperkerjakan
kurang memadai. Di "PT MR" juga ada beberapa aktivitas pengendalian internal atas
penjualan yang kurang memadai diantaranya: pengendalian fisik atas aset dan catatan kurang
ketat, serta kurang memadainya independent check terhadap kinerja fungsi-fungsi dalam
organisasi.
Dalam rangka membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas penjualan
di "PT MR", penulis mencoba memberikan beberapa rekomendasi perbaikan.
Pimpinan perusahaan sebaiknya lebih banyak melibatkan karyawan penjualan dalam hal
pembuatan target penjualan, memperlancar komunikasi dengan karyawan penjualan,
memacu semangat kerja karyawan penjualan dengan memberikan saksi/ intensif, serta
menambah jumlah karyawan penjualan. Pengendalian fisik atas aset dan catatan sebaiknya
diperketat, dan sebaiknya melakukan independent check yang memadai untuk membantu
mengawasi berbagai kelalaian karyawan baik sengaja ataupun tidak disengaja.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4224 | DIG - FE | Skripsi | AKUN WID p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain