Computer File
Pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas pengelolaan persediaan pada PD Sinar Rejeki
Dalam era perdagangan bebas sekarang ini semakin ban yak perusahaan
yang tumbuh dan berkembang, sehingga persaingan antar perusahaan sangat ketat
dan membutuhkan usaha yang keras bagi perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan operasinya. Salah satu cara untuk mempertahankan kelangsungan
operasi perusahaan adalah dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinelja
operasi perusahaan, termasuk didalamnya adalah aktivitas pengelolaan persediaan.
Hal tersebut juga berlaku bagi perusahaan dagang yang menjual barang dagang
tanpa melakukan proses lebih lanjut dari barang yang dibelinya.
Pengelolaan persediaan yang tidak efektif dan efisien dapat menyebabkan
kerugian yang signifikan bagi perusahaan. Oleh karcna itu, pihak manajemen
memerlukan alat bantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat
menghambat aktivitas pengelolaan persediaan dan memperoleh rekomendasi
untuk perbaikan secara berkelanjutan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan
adalah pemeriksaan operasional.
Penulis melakukan penelitian pada PD Sinar Rejeki, yaitu perusahaan
dagang dan jasa yang bergerak dalam bidang otomotif. Metode penelitian yang
digunakan penulis adalah deskriptif analisis, yaitu metode yang meneliti
sekelompok objek untuk menghasilkan data kemudian dianalisis untuk
mcnghasilkan suatu kesimpulan, sehingga penelitian tersebut berguna untuk masa
yang akan datang. Data-data diperoleh melalui observasi, wawancara, kuisioner,
dokumentasi, dan studi literatur Analisis dilakukan dengan menggunakan metode
level of service yang didasarkan dari standar deviasi untuk menghitung tingkat
persediaan yang optimal.
Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan penulis, didapatkan
bahwa aktivitas pengelolaan persediaan yang dilaksanakan PD Sinar Rejeki
memiliki cukup banyak kelemahan tetapi untuk prosedur dan kebijakan yang
berlaku di perusahaan sudah cukup baik. Perusahaan tidak memiliki anggaran dan
rencana untuk pembelian persediaan, sering terjadi pelanggaran prosedur oleh
Point of Purchase (POP), stock opname yang tidak dilakukan secara berkala, dan
tidak terlaksananya metode First In First Out (FIFO) dengan baik saat menerima
dan mengeluarkan barang dari gudang.
Penulis kemudian melakukan analisis dan perhitungan terhadap 9 sampel,
yaitu Tiger 2000 CW, Vario Std, Vario CW, Supra Fit S, Supra X 125 SD, Supra
X 125 DD, Supra X 125 SC, Mega Pro, dan Mega Pro CW selama periode
Januari - Juli 2007. Dari hasil analisis tersebut didapatkan kesimpulan bahwa
tingkat persediaan perusahaan belum mencapai tingkat yang optimal. Persediaan
yang belum mencapai tingkat optimal mengakibatkan timbulnya opportunity cost
bagi perusahaan sebesar Rp. 81.919.514,00.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4281 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SUH p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain