Computer File
Analisis kinerja keuangan rasio keuangan sebelum dan sesudah merger : studi kasus pada PT Kalbe Farma Tbk
Dengan adanya globalisasi, setiap perusahaan mengukur dan menilai dirinya
apakah siap menghadapi persaingan yang begitu kuat baik dari dalam maupun luar negeri untuk
meningkatkan efisiensi, daya saing, size, dan kinerjanya. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mengembangkan suatu strategi yang tepat agar dapat mempertahankan eksistensi dan
memperbaiki kinerjanya.
Penggabungan usaha dalam bentuk merger merupakan salah satu strategi
bisnis yang banyak dipilih perusahaan untuk berkompetensi. Merger merupakan salah satu
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mencapai sasaran strategis dan sasaran finansial
tertentu, dengan melakukan penggabungan dua organisasi yang seringkali berbeda dari segi
karakter perusahaan, budaya dan sistem lainnya. Tujuan utama dari merger adalah sinergi.
Sinergi merupakan suatu keadaan yang menggambarkan di mana nilai dari perusahaan yang
bergabung lebih besar dari nilai perusahaan sebelum digabung. Dalam proses merger kita harus
mengetahui apakah strategi merger dapat memperbaiki kinerja perusahaan. Ada tidaknya
perbaikan kinerja sesudah merger dapat diukur melalui laporan keuangan perusahaan sebelum
dan sesudah merger. Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja
perusahaan adalah dengan analisis rasio keuangan, karena rasio ini dapat digunakan untuk
mengetahui kesehatan keuangan perusahaan. Dan dengan analisis rasio dari laporan keuangan
perusahaan selama beberapa tahun dapat diketahui pula tujuan sebenarnya dari proses merger
tersebut. Ada beberapa tipe rasio keuangan yang diteliti, yaitu rasio likuiditas (liquidity ratio),
rasio aktivitas (activity ratio), rasio hutang (leverage ratio), rasio profitabilitas (profitability
ratio). Penulis juga melakukan analisis trend yang dapat memberikan gambaran mengenai
kondisi finansial perusahaan.
Dalam penelitian ini, penulis meneliti sejauh mana pengaruh merger suatu
perusahaan terhadap kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Penulis
menggunakan metode deskriptif analisis serta alat statistik uji Paired Sample T-Test. Yang
menjadi objek penelitian adalah PT Kalbe Farma Tbk. yang melakukan merger pada tahun 2005
yaitu perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merger
dengan PT Dankos Laboratories Tbk. , dan PT Enseval. Data yang dibutuhkan penulis 3 tahun
sebelum dan 3 tahun sesudah merger yaitu peride tahun 2002 sampai dengan tahun 2008.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan software statistik SPSS 17 .0,
diperoleh hampir seluruh rasio keuangan yang diteliti tidak terdapat perubahan yang signifikan -
antara rasio - rasio keuangan sebelum dan sesudah merger. Hasilnya menunjukkan hampir
semua rasio keuangan probabilitasnya > 0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak
ada perbedaan rata - rata rasio keuangan sebelum dan sesudah merger. Dari hasil analisis rasio
keuangan dapat disimpulkan bahwa merger tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Hasil analisis trend menunjukkan rasio keuangan kecenderungannya
meningkat, yang menunjukkan kinerja keuangan sesudah merger semakin baik. Dalam skripsi
ini disarankan agar perusahaan yang ingin melakukan merger sebaiknya tidak hanya
memperhatikan aspek keuangan saja, tetapi faktor-faktor lain di luar aspek keuangan seperti
pemilihan perusahaan target yang tepat, kebijakan dan peraturan pemerintah, kondisi internal
dan eksternal perusahaan, karena baik buruknya kinerja suatu perusahaan bukan hanya diukur
dari kinerja keuangannya saja, akan tetapi kinerja dari segi lain pun harus dipertimbangkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4290 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ADI a/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain