Computer File
Peranan pemeriksaan operasional atas fungsi produksi dalam upaya mengurangi tingkat kecacatan produk : studi kasus pada PT. X - Bandung
Dunia sedang menghadapi era globalisasi, Era di mana teknologi dan
informasi berkembang dengan sangat cepat. Indonesia harus bisa beradaptasi dengan
segala perubahan yang terjadi dengan cepat sehingga siap dalam mengantisipasi era
globalisasi ini, Era globalisasi mau tak mau akan memberikan dampak yang signifikan
terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia, Para pcsaing tidak hanya berasal dari
dalam negeri saja tetapi juga berasal dari luar negeri, Hal ini tentunya menjadi suatu
tantangan bagi perusahaan dalam negeri untuk menguji kemampuannya dalam memenangkan persaingan,
Jalan terbaik yang dapat ditempuh perusahaan agar dapat
mempertahankah kchidupah perusahaamlya yaitu dengah tetap berusaha memenuhi
tuntutan knsumen. Kualitas yang baik merupakan salah satn syarat untuk memenuhi
tuntutan tersebut. Bagi perusahaan manufaktur, fungsi produksi memegang peranan
penting dalam mempertahankan kualitas produksi yang dihasilkannya. Perusahaan
seringkali menemukan hambatan dalam mempertahankan knalitas produknya antara lain
karena adanya produk cacat. Hal ini jelas merupakan kerugian bagi perusahaan baik dari
segi waktu maupun dari segi biaya sehingga proses produksi yang dilakukan tidak
berjalan dengan efisien. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam
meningkatkan efisiensi proses produksi yang dijalankannya adalah dengan melakukan
pemeriksaan operasional atas fungsi produksi.
Objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah sebuah perusahaan
industri sepatu. Dalam skripsi ini, penulis diberi kesempatan untuk melakukan penelitian
terhadap tiga jenis sepatu pria,
Penulis melakukan studi kasus dengan menggunakan metode penelitian
deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang memfokuskan
pada pemecahan masalah aktual dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta
menganalisis data-data secara sistematis sehingga dapat memberikan suatu gambaran
yang eukup jelas atas objek yang diteliti, dan pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan
serta pemberian rekomendasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tingkat kecacatan produk dan pemeriksaan operasional atas fungsi produksi.
berdasarkan penelitian yang dilakukan maka diketahui faktor-faktor
penyebab kecacatan produk yang terjadi di perusahaan, Faktor-faktor penyebab kecacatan
produk yang dapat dikendalikan oleh perusahaan (controllable factors) adalah faktor
manusia, metode, mcsin, serta Iingkungan. Sedangkan faktm bahan baku merupakan
faktor penyebab kecacatan produk yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan
(uncontrollable factor) karena kualitas bahan baku tergantung dari pemasok. Adanya
kccacatan produk yang terjadi di perusahaan mengakibatkan kerugian baik secara
finansial maupun non finansial.
Berdasarkan pemeriksaan operasional yang telah dilakukan, penulis
memberikan saran-saran antara lain mengadakan job training bagi karyawan,
memberikan pengarahan yang baik dan instruksi tambahan secara tertulis, melakukan
pemeriksaan terhadap mesin secara teratur, meningkatkan seleksi di bagian penerimaan
bahan baku, dan memperbaiki kcadaan lingkungan pabrik.
Atas rekomendasi dan tindakan perbaikan yang telah dianjurkan, maka
apabila faktor yang dapat dikendalikan (controhoble factors) dapat diatasi perusahaan,
maka akan menekan kecacatan sebesar 6,12% dari total produksi sehingga kecacatan
produk yang masih dapat terjadi banya sebesar 0,49% dari total produksi yaitu yang
disebabkan oleh bahan baku yang merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable factor).
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4336 | DIG - FE | Skripsi | AKUN HAN p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain