Computer File
Peranan analisis biaya kualitas dalam menekan biaya produksi pada PT X
Globalisasi membuat persaingan semakin ketat. Perusahaan dituntut berjuang
lerih keras untuk menghasilkan produk berkualitas dengan harga yang relatif
terjangkau. Untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan harus
melakukan pengendalian kualitas, sedangkan untuk mendapatkan harga yang tidak
terlalu mahal, perusahaan perlu melakukan efisiensi biaya.
Pengendalian kualitas dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang
dihasilkan sesuai dengan spesitikasi yang telah ditetapkan. Tindakan-tindakan ini
menimbulkan biaya yang diserut dengan biaya kualitas. Biaya kualitas adalah bagian
dari biaya produksi. Pengurangan biaya kualitas tanpa menurunkan kualitas
menandakan adanya efisiensi biaya produksi. Penulis melakukan analisis biaya
kualitas yang terjadi pada PT X untuk mengetahui peranan analisis biaya kualitas
dalam aklivitas pengendalian kualitas produk untuk menekan biaya produksi.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu
metode yang bertujuan mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga memberikan gambaran yang
jelas mengenai objek yang diteliti dan kemudian dapat menarik kesimpulan
berdasarkan penelitian serta membuat rekomendasi. Untuk memperoleh data, penulis
melakukan wawaneara, observasi, dan dokumentasi yang ditunjang studi kepustakaan
untuk mendukung hasil penelitian.
Setelah melakukan penelitian, penulis mengetahui bahwa PT X belum
melakukan analisis biaya kualitas. Hal ini terbukti dari belum adanya catatan terpisah
antara elemen biaya kualitas dengan total biaya keseluruhan. Setelah melakukan
analisis biaya kualitas, dapat diketahui proporsi masing-masing elemen biaya kualitas
dan elemen apa yang perlu ditambah atau dikurangi. Selama ini PT X mengeluarkan
biaya peneegahan jauh lerih kecil daripada biaya kegagalan internal dan eksternal.
Hal ini diserabkan terutama karena faktor manusia dan dipicu oleh bererapa hal,
yaitu bosan dengan rutinitas yang sama tanpa adanya kegiatan yang bersifat
refreshing, kurangnya bonus seragai motivator, kelelahan mata dan tangan karena
jam kerja yang terlalu panjang dengan satu kali istirahat siang, dan tidak ada
supervisor yang mengawasi. Faktor manusia dan mesin yang kujang mendapat
perawatan mengakibatkan kegagalan produk seperti rework, spoilage, dan retur.
Dengan demikian, analisis biaya kualitas diharapkan dapat menjadi alat bagi pihak
manajemen untuk mereneanakan tindakan-tindakan yang dapat mengoptiulumkan
biaya kualitas yang secara langsung akan menekan biaya produksi. Setelah
melakukan penelitian, penulis memberikan saran antara lain jam istirahat yang
ditambah, acara refreshing berupa libur, supervisor yang bertugas mengawasi
pegawai bagian produksi, dan pemeliharaan mesin ditingkatkan. Hal-hal tersebut
dipastikan akan menambah pengeluaran untuk item pencegahan, namun sekaligus
diharapkan mengurangi kegagalan produk dan pada akhirnya akan mengurangi total
biaya kualitas dan biaya produksi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4339 | DIG - FE | Skripsi | AKUN LIF p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain