Computer File
Peranan pembebanan biaya menggunakan metode activity-based costing dalam melakukan analisis laba rugi unit usaha pada Koperasi X
Era globalisasi dan perdagangan bebas yang didominasi oleh kekuatan
kapitalis menyebabkan semakin ketatnya persaingan antara pelaku-pelaku ekonomi
baik berskala lokal maupun internasional. Koperasi yang merupakan salah satu
alternatif kegiatan ekonomi dan berfungsi sebagai pilar penopang dalam sistem
perekonomian Indonesia harus memiliki keunggulan untuk dapat bertahan di tengah
persaingan tersebut. Untuk dapat menyejahterakan anggotanya, salah satunya
dapat dicapai dengan memberikan laba atau Sisa Hasil Usaha yang tinggi.
Untuk meningkatkan SHU, tentu saja diperlukan pengelolaan yang baik dan
pengambilan keputusan yang tepat untuk setiap Unit usaha yang dimiliki. Unit usaha
yang beraneka ragam menyebabkan terjadinya perbedaan biaya yang dikonsumsi
oleh masing - masing Unit usaha. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk
membantu pengelolaan dan pengambilan keputusan adalah Analisis Laba Rugi
yang dapat memberikan informasi mengenai kontribusi dari masing - masing Unit
usaha. Untuk mendapatkan perhitungan laba rugi yang akurat, dibutuhkan metode
Activity-Based Costing (ABC) dalam pembebanan biaya yang terjadi. Analisis laba
rugi dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan untuk mengelola
tiap Unit usaha dengan lebih baik.
Penelitian ini dilakukan pada Koperasi X yang merupakan bagian dari salah
satu universitas di Kota Bandung. Varia bel dependen atau variabel yang menjadi
fokus penelitian ini adalah analisis laba rugi Unit usaha, sedangkan yang menjadi
faktor independen atau faktor yang mempengaruhinya adalah pembebanan biaya
menggunakan metode Activity Based Costing. Metode yang digunakan oleh penulis
adalah deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang memeriksa objek
penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis data sehingga dihasilkan suatu kesimpulan. Data yang diperlukan
adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh
melalui studi lapangan yang terdiri dari pengamatan langsung dan wawancara.
Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi literatur
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa tidak
semua Unit usaha memberikan kontribusi positif terhadap laba koperasi walaupun
koperasi secara keseluruhan mengalami keuntungan. Keuntungan koperasi secara
keseluruhan adalah sebesar Rp 19,567,252 selama tahun 2007 dan dari hasil
penelitian, diketahui bahwa hanya satu Unit usaha yang mengalami keuntungan.
Hal ini disebabkan koperasi selama ini hanya menilai laba rugi unit berdasarkan
sistem pencatatan financial accounting dan tidak pernah membebankan corporate
cost ke masing - masing unit. Dengan menggunakan metode ABC, biaya - biaya
tidak langsung dapat dibebankan pada Unit usaha dengan lebih akurat.
Dengan menganalisis laba rugi tiap Unit usaha, koperasi diharapkan dapat
menerapkan kebijakan berbeda kepada tiap Unit usahanya. Unit usaha yang
memiliki laba yang tinggi harus diarahkan untuk semakin berkualitas misalnya
dengan penambahan produk baru atau meningkatkan kualitas kebersihan. Untuk
Unit usaha yang kurang menguntungkan bukan berarti harus dihilangkan, melainkan
manajemen perlu melakukan alternatif tindakan - tindakan yang memungkinkan
untuk penurunan biaya. Manajemen dapat mengoptimalkan fungsi gudang dan
melakukan pembelian dalam jumlah banyak untuk produk - produk yang
perputarannya cepat. Dengan demikian, diharapkan biaya pembelian akan menurun
dan manajeman dapat mencoba melakukan negosiasi harga dengan pemasok. Jika
koperasi dapat menerapkan kebijakan dengan tepat, maka bukan tidak mungkin
seluruh Unit usaha menjadi menguntungkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4354 | DIG - FE | Skripsi | AKUN SAR p/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain