Computer File
Perbandingan penggunaan metode penilaian persediaan fifo, lifo, dan weighted average terhadap laba kotor perusahaan : studi kasus pada CV Java Tea Industri, Tegal
Tujuan dasar dari suatu usaha adalah untuk mendapatkan laba. Besarnya laba yang
diperoleh oleh perusahaan dapat dilihat di laporan keuangannya. Laporan keuangan harus
disusun berdasarkan standar akuntansi yang telah ditetapkan. Laporan keuangan ini akan
digunakan oleh pengguna laporan keuangan, seperti investor, kreditor, dan pemerintah, yang
masing - masing memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu,
perusahaan biasanya menyusun laporan keuangan yang berbeda berdasarkan perbedaan
kepentingan tersebut.
Salah satu yang mempengaruhi laporan keuangan adalah persediaan. Persediaan
sering kali merupakan aset terbesar yang dimilikj oleh perusahaan dagang (dimana
persediaannya berupa persediaan barang jadi) dan perusahaan manufaktur (dimana
persediaannya berupa persediaan bahan baku). Persediaan dinilai berdasarkan dengan
metode penilaian persediaan yang diakui oleh standar akuntansi. Penggunaan metode
penilaian persediaan yang berbeda akan menghasilkan nilai persediaan dan laba kotor yang
berbeda.
Ada 3 metode penilaian persediaan yang diakui oleh prinsip akuntansi yaitu metode
identifikasi khusus biaya (specific identification), metode harga pokok rata - rata (average
cost method), metode masuk pertama keluar pertama (FIFO method), dan metode masuk
terakhir keluar pertama (LIFO method).
Penelitian dilakukan di CV Duta Java Tea lndustri yang merupakan saJah satu
perusahaan pengolahan teh wangi di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang dilakukan diketahui bahwa selisih laba kotor antara metode FIFO dengan
LIFO adalah Rp 10.303.699,67, selisih laba kotor antara metode FIFO dengan weighted
average adalah Rp 4.149.016,33, dan selisih metode LIFO dengan metode Weighted average
paling besar yaitu Rp 14.452.716,00. Dari basil pengujian statistik yang dilakukan pada nilai
ending inventory dan COGS juga didapat kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara penggunaan metode FIFO dengan LIFO maupun dengan metode weighted
average. Dan terdapat perbedaan yang signifikan antara metode LIFO dengan weighted
average. Selain itu diketahui pula bahwa dalam pelaporan keuangannya, perusahaan
menggunakan metode FIFO untuk pelaporan keuangan internal maupun untuk pelaporan
pajaknya. Saran yang diberikan kepada CV Duta Java Tea lndustri adalah sebaiknya
perusahaan menggunakan metode weighted average dalam pelaporan keuangannya, karena
dalam kondisi inflasi metode ini akan melaporkan laba kotor perusahaan tidak terlalu besar
karena nilai ending inventory dihitung berdasar harga rata-rata. Karena laba kotor
perusahaan ini akan mempengaruhi besarnya pajak perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4446 | DIG - FE | Skripsi | AKUN EUN p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain