Computer File
Penerapan strategic activity-based management dalam pemilihan pemasok bahan baku kertas yang tepat bagi perusahaan : studi kasus pada Perusahaan Perseorangan X
Industri percetakan merupakan salah satu industri yang menghadapi
persaingan ketat, sehingga produsen tidak dapat menetapkan harga jual produk secara
sembarang. Harga jual yang terlalu tinggi akan menyebabkan industri tersebut kehilangan
pangsa pasar. Harga jual produk dalam industri ini sangat tergantung pada harga beli dan
kualitas bahan baku. Kualitas bahan baku mempengaruhi harga jual karena kualitas yang
kurang baik akan menyebabkan aktivitas seperti inspeksi, perbaikan pada produk, dan
sebagainya. Biaya akan aktivitas tersebut yang menyebabkan total biaya perolehan bahan
baku dari pemasok menjadi besar. Oleh karena itu, pemilihan pemasok bahan baku
mempunyai peranan penting dalam industri percetakan, termasuk X.
Pertimbangan dalam pemilihan pemasok bahan baku kertas sangat penting
bagi kelangsungan bisnis percetakan X. Selain mempengaruhi total biaya produk, pemasok
bahan baku juga memegang kunci dalam menghasilkan produk yang berkualitas, karena
kualitas produk yang baik akan diperoleh jika kualitas bahan bakunya baik. Harga jual yang
bersaing dan kualitas produk yang baik merupakan keunggulan perusahaan untuk dapat
menghadapi para pesaing dalam industri percetakan.
Pada sebuah perusahaan manufaktur seringkali kinerja manajer bagian
pembelian dinilai berdasarkan purchase price variances. Penilaian kinerja tersebut dapat
mengakibatkan manajer bagian pembelian hanya terpaku pada harga beli dan tidak
mempertimbangkan faktor lain yang dapat berpengaruh besar pada total biaya perolehan
bahan baku. Hal tersebut tentu saja dapat merugikan perusahaan secara keseluruhan,
sehingga dibutuhkan penilaian kinerja yang lebih baik bagi manajer pembelian yaitu
berdasarkan total biaya perolehan bahan baku, bukan hanya berdasarkan harga beli dari
pemasok. Kriteria pemilihan pemasok yang tepat juga diperkuat oleh pendapat dari Kaplan
dan Cooper ( 1998 : 206), yaitu : "The best suppliers are those that can deliver at the lowest
total cost, not the lowest price. "
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitiap ini adalah
metode deskriptif analitis. Data yang dianalisis antara lain adalah data biaya pemasok bahan
baku, aktivitas perolehan bahan baku, biaya atas aktivitas perolehan tersebut, dan biaya atas
produk gaga! akibat kualitas bahan baku yang kurang baik. Teknik analisis yang digunakan
antara lain dengan membandingkan biaya perolehan berdasarkan perhitungan perusahaan
dan metode ABC serta membandingkan biaya perolehan bahan baku masing-masing
pemasok. Hasil penelitian tersebut akan digabung dengan dasar teori yang telah dipelajari
sehingga pada akhirnya dapat membantu penulis untuk menarik kesimpulan dan memberikan
saran positif dalam pemilihan pemasok bahan baku bagi perusahaan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian pada X adalah X belum menerapkan
perhitungan biaya perolehan bahan baku dari pemasok dengan menggunakan ABC, sehingga
pemilihan pemasok oleh X belum akurat. Walaupun pemasok utama yang telah dipilih X
saat ini merupakan pemasok yang tepat yaitu biaya perolehan bahan bakunya paling rendah
dibanding pemasok alternatif, tetapi hal itu hanya bersifat kebetulan dan jika ada pemasok
baru yang menghasilkan biaya perolehan bahan baku lebih rendah tidak disadari oleh X.
Penulis menyarankan pada X untuk menerapkan perhitungan atas total biaya
perolehan bahan baku yang lebih akurat yaitu dengan menggunakan ABC untuk dapat
menentukan pemasok bahan baku yang benar-benar tepat bagi X. Selain itu, penulis juga
menyarankan pada X untuk memperhitungkan faktor-faktor non-finansial dalam
mempertimbangkan pemilihan pemasok bahan baku.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4497 | DIG - FE | Skripsi | AKUN FIL p/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain