Computer File
Analisis pengelolaan persediaan untuk mencapai tingkat biaya persediaan yang optimum : studi kasus pada PT "S" Bandung
Dalam era globalisasi seperti saat ini, tingkat persaingan antar perusahaan semakin meningkat. Perusahaan kini tidak hanya bersaing dengan perusahaan lokal lainnya, melainkan juga harus menghadapi persaingan dari perusahaan asing. Kondisi tersebut juga dihadapi industri makanan lokal. Dengan semakin berkembangnya perdagangan bebas, maka produsen makanan asing dengan mudah memasarkan produknya ke dalam negeri dengan harga dan kualitas yang bersaing. Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan agar dapat bersaing adalah pengelolaan persediaan pada perusahaan untuk menekan biaya. Agar perusahaan dapat mencapai tingkat biaya persediaan yang optimal maka perusahaan sebaiknya memahami beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti harga beli dari pemasok, biaya yang dikeluarkan untuk setiap kali pemesanan, waktu pemesanan, jumlah yang harus dipesan dalam setiap pemesanan, biaya menyimpan persediaan, dan lain lain. Pengelolaan persediaan secara umum adalah kegiatan perencanaan untuk memperkirakan jumlah persediaan yang tepat agar perputaran persediaan dalam perusahaan tetap berjalan dengan lancar. Jumlah persediaan yang tepat didasarkan pada jumlah persediaan yang dibeli dan dijual. Pengelolaan persediaan perlu untuk dilakukan agar kegiatan operasional perusahaan tetap dapat berlangsung, namun biaya yang diperlukan berkaitan dengan persediaan tidak terlalu besar. Faktor-faktor yang penting dalam pengelolaan persediaan meliputi kuantitas pesanan ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ), waktu untuk melakukan pemesanan kembali atau reorder point dan persediaan pengaman atau safety stock. Faktor-faktor di atas tidak dapat dipertimbangkan secara terpisah, melainkan harus dipertimbangkan secara keseluruhan sehingga persediaan dapat mencapai tingkat yang optimum. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data seputar masalah yang hendak diteliti, kemudian mengolah dan menganalisisnya sehingga dapat dihasilkan kesimpulan atas masalah tersebut dan memberikan rekomendasi dan saran yang diperlukan untuk mengatasi masalahtersebut. Metode deskriptif analitis dipilih karena data mengenai masalah yang hendak diteliti mudah untuk didapatkan sehingga metode ini merupakan metode yang paling efektif untuk menemukan jawaban atas masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa tingkat biaya pengelolaan persediaan yang optimal pada PT "S" dicapai apabila menerapkan EOQ Model. Dengan menggunakan model pengelolaan persediaan ini, tingkat biaya pengelolaan persediaan menjadi optimal dibandingkan dengan menggunakan metode yang selama ini diterapkan oleh perusahaan maupun dengan JIT Purchasing Model. PT "S" disarankan untuk melakukan analisa lebih lanjut untuk menerapkan EOQ Model untuk mengoptimalkan biaya pengelolaan persediaan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing perusahaan di tengah kondisi persaingan yang semakin sulit seperti sekarang ini.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4575 | DIG - FE | Skripsi | AKUN WIC a/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain