Computer File
Pemeriksaan operasional atas proses produksi dalam usaha untuk mengatasi keterlambatan dalam penyelesaian pesanan : studi kasus pada Perusahaan PJ
Adanya perdagangan internasional dalam sistem perdagangan dan perekonomian memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia dan memperketat persaingan antara perusahaan manufaktur. Perusahaan pun berusaha menetapkan berbagai macam strategi guna beradaptasi dengan kerasnya perekonomian saat ini. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan memenuhi, menjaga, dan meningkatkan kepuasan konsumen. Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, perusahaan dapat menyediakan barang tepat waktu dan sesuai dengan yang dipesan. Keterlambatan dalam memenuhi pesanan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan karena dapat mengurangi tingkat kepercayaan konsumen dan menurunkan stabilitas perusahaan di masa yang akan datang. Dalam perusahaan manufaktur, proses utama yang selalu menjadi perhatian manajemen adalah proses produksi. Hasil akhir yang dihasilkan pun dinilai dari kinerja pada proses ini. Oleh karena itu, permasalahan yang terjadi pada proses ini harus segera diatasi. Salah satu cara untuk mengidentifikasi masalah yang ada dalam perusahaan adalah dengan melakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan ini dilakukan dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, penyusunan program kerja, pemeriksaan lapangan, dan pengembangan temuan dan rekomendasi. Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan penulis di perusahaan PJ, penulis memperoleh informasi tentang keterlambatan dalam penyelesaian pesanan yang terjadi selama bulan September 2009-Februari 2010. Besar keterlambatannya adalah 38,46% atau sebesar 10 pesanan dari total keseluruhan 26 pesanan yang telah diterimanya. Lama keterlambatan penyelesaian pesanan mayoritas dapat diselesaikan 2 hari setelah tanggal yang direncanakan. Rata-rata keterlambatan pesanan apabila dibandingkan dengan rencana penyelesaian pesanan tersebut sebesar 37,07%. Akibatnya, perusahaan PJ mengalami kerugian baik secara finansial maupun non-finansial. Berdasarkan analisa data dan temuan-temuan yang telah diperoleh, terdapat 4 faktor utama yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian pesanan, yaitu faktor Bahan Baku (14,29%), Manusia (50,00%), Mesin (14,29%), dan Metode (21,43%). Dalam mengatasi hal ini, penulis memberikan rekomendasi untuk mengatasi keterlambatan yang terjadi, diantaranya adalah lebih selektif dalam memilih supplier, meningkatkan pengawasan pada shift malam, pelatihan secara berkala untuk mengukur dan meningkatkan kinerja karyawan, memastikan karyawan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, membuat jadwal produksi yang terperinci, memberikan sanksi bagi karyawan yang ceroboh dan tidak disiplin, menentukan prasyarat masuk ke dalam perusahaan, adanya kotak saran untuk pekerja, pemeliharaan mesin secara berkala, pengadaan fasilitas pendukung kinerja mesin seperti generator atau genset, melakukan pencatatan jadwal
produksi secara tertulis dan terperinci, melakukan pembatasan penerimaan pesanan dengan memperhatikan jadwal produksi yang telah dibuat, melakukan pendokumentasian yang lebih baik, instruksi kerja dilakukan secara tertulis, perpindahan plastik (yang mudah berserakan) hanya di tempat-tempat tertentu saja. Penulis mengharapkan dengan diterapkannya saran-saran ini dapat membantu perusahaan dalam mengatasi masalah keterlambatan penyelesaian pesanan dan akan tentunya akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi dalam perusahaan PJ.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4598 | DIG - FE | Skripsi | AKUN MAR p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain