Computer File
Penentuan signifikansi risiko fraud melalui pelaksanaan prosedur fraud risk assessment atas siklus penjualan dan penagihan : studi kasus pada PT. X
Memasuki tahun 2010, pemulihan ekonomi global yang terjadi di negara maju seperti Amerika Serikat dan di kawasan Asia (seperti China dan India) membawa dampak yang positif bagi negara-negara yang menjadi mitra dagang mereka, terutama Indonesia. Terjadinya pemulihan ekonomi di Indonesia mengakibatkan banyak industri di Indonesia ikut berkembang diantaranya adalah industri textile (termasuk industri penyediaan bahan baku kimia textile yang merupakan perusahaan manufaktur). Bagi perusahaan manufaktur, siklus penjualan dan penagihan merupakan siklus yang sangat berhubungan dengan aset perusahaan. Hal lain yang penting bagi perusahaan manufaktur adalah laporan keuangan yang merupakan salah satu komponen utama penentu masa depan perusahaan mereka. Dengan adanya laporan keuangan, sebuah perusahaan dapat dilihat kinerjanya oleh pihak ketiga (investor, kreditor,dsb). Laporan keuangan selalu mempunyai information risk, yaitu kemungkinan risiko yang diakibatkan oleh informasi yang tidak akurat dalam penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan penilaian risiko kecurangan oleh pihak yang independen (auditor) yang dapat mengidentifikasi risiko kecurangan yang signifikan yang memungkinkan mempengaruhi laporan keuangan dan kondisi keuangan suatu entitas.
Seorang auditor bertanggung jawab untuk memberikan reasonable assurance di mana laporan keuangan bebas dari salah saji material yang disebabkan baik oleh error atau pun fraud. Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan fraud dari penyalahgunaan laporan keuangan dan juga pencurian aset muncul, yaitu (1) tekanan (pressures/incentives), (2) kesempatan (opportunities), dan (3) rasionalisasi sikap (rationalization). Ketiga hal di atas lebih dikenal dengan sebutan fraud triangle. Untuk dapat mengidentifikasi besarnya tingkat risiko fraud, diperlukan suatu tahapan yang disebut fraud risk assessment yang dirancang untuk mendapatkan pengertian tentang entitas dan lingkungannya termasuk pengendalian intern suatu entitas. Untuk meneliti pentingnya fraud risk assessment dalam menentukan risiko kecurangan perusahaan, maka penulis melakukan penelitian pada PT. X yang memproduksi bahan baku kimia textile yang sedang mengalami pertumbuhan persaingan.
Di dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang fokus pada pemecahan masalah aktual dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data secara sistematis sehingga dapat memberikan suatu gambaran yang jelas dan nyata atas objek yang diteliti, sehingga dapat ditarik kesimpulan dan memberi rekomendasi. Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan studi kepustakaan dan penelitian lapangan (dilakukan dengan wawancara dan observasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah melakukan prosedur fraud risk assessment dan memahami pengendalian intern perusahaan, dapat disimpulkan bahwa di dalam siklus penjualan dan penagihan tidak terdapat risiko salah saji materiil pada penyajian laporan keuangan. Namun kurangnya monitoring terhadap pengendalian intern yang ada dalam perusahaan dapat membuka peluang untuk dapat melakukan fraud. Untuk membantu memperbaiki kelemahan PT. X, penulis telah mencoba untuk memberikan saran dan rekomendasi perbaikan berupa perekrutan bagian audit intern oleh PT. X atau pemberdayaan audit ekstern guna membantu mencegah, mengawasi, mendeteksi adanya kecurangan yang mungkin terjadi.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4604 | DIG - FE | Skripsi | AKUN FRA p/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain