Computer File
Pelaksanaan fraud risk assessment dan pemahaman pengendalian internal untuk menentukan ruang lingkup pengujian pada siklus perolehan dan pembayaran : studi kasus di PT X, Bandung
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pelaksanaan fraud risk assessment untuk
menentukan ruang lingkup pengujian pada siklus perolehan dan pembayaran di PT X. PT X
merupakan perusahaan manufaktur di Bandung yang telah berdiri sejak tahun 1980. Produk yang
dihasilkan adalah komponen mesin penggiling padi, komponen mesin tekstil, dan berbagai produk
lain yang berbahan dasar karet.
Dalam penelitian ini, masalah yang akan dibahas adalah apakah terdapat risiko signifikan
yang dapat memicu terjadinya fraud pada siklus perolehan dan pembayaran, seberapa besar peranan
pengendalian internal dalam mengurangi tingkat risiko salah saji pada siklus perolehan dan
pembayaran, dan bagaimana hasil fraud risk assessment dapat memengaruhi ruang lingkup pengujian
pada siklus perolehan dan pembayaran.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan risiko signifikan yang dapat memicu
terjadinya fraud pada siklus perolehan dan pembayaran, untuk menentukan besar peranan
pengendalian internal dalam mengurangi tingkat risiko salah saji pada siklus perolehan dan
pembayaran, dan untuk menentukan pengaruh hasil fraud risk assessment terhadap ruang lingkup
pengujian pada siklus perolehan dan pembayaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, yaitu suatu
metode yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis keadaan sebenarnya
yang terdapat pada perusahaan khususnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini
diwujudkan dengan cara membuat analisis dan simpulan berdasarkan perbandingan antara data yang
diperoleh dengan dasar teori yang relevan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini didapatkan
dengan melakukan studi pustaka, observasi, wawancara, dan menyebarkan kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan didukung oleh landasan teori maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan yaitu perusahaan mempunyai empat risiko signifikan yang dapat memicu
terjadinya kecurangan yaitu bagian keuangan yang sering lalai dalam meng-input transaksi
pembayaran, sistem komputer yang bermasalah, personel bagian akuntansi yang tidak kompeten, dan
produk perusahaan yang rentan terhadap perubahan teknologi. Pengendalian internal yang diterapkan
perusahaan juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu kompetensi karyawan yang kurang memadai,
dokumen yang tidak di-pranomori, dan sistem infonnasi komputer yang dimiliki perusahaan juga
bermasalah. Namun, dengan adanya pengendalian pengganti seperti, pemeriksaan oleh direktur dan
lingkungan pengendalian yang baik, membuat risiko-risiko signifikan tersebut menjadi tidak
signifikan.
Hasil fraud risk assessment memengaruhi ruang lingkup pengujian yang akan dilakukan
auditor eskternal. Auditor akan memperluas substantive test untuk meyakinkan bahwa risiko fraud
tidak memengaruhi kewajaran laporan keuangan. Substantive test yang dilakukan akan fokus pada
pengujian rinci atas saldo (test of detail of balance). Auditor eksternal akan memperluas test of detail
of balance dengan cara memperbanyak sample yang diambil mendekati tanggal neraca. Auditor
eksternal yang terlibat dalam penugasan audit harus orang yang lebih kompeten dan berpengalaman.
Melalui penelitian ini, penulis memberikan saran yaitu perusahaan sebaiknya memerhatikan
kompetensi karyawan, memperbaiki sistem informasi komputer, dan sebaiknya dokumen, seperti
order pembelian dan bukti pengeluaran kas, di-pranomori secara otomatis.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4608 | DIG - FE | Skripsi | AKUN OCT p/10 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain