Computer File
Penerapan balance scorecard dalam pengukuran kinerja Perum Perhutani
Era modernisasi saat ini menyebabkan lahan hijau khususnya hutan
semakin jarang terlihat. Kebutuhan masyarakat akan lahan menyebabkan penurunan
jumlah lahan hutan, padahal hutan merupakan salah satu paru-paru dunia dan menjadi
penyokong kehidupan manusia. Perum Perhutani sebagai perusahaan milik negara yang
mengelola hutan di Jawa dan Madura harus senantiasa mengelola basil hutan dengan
efektif dan efisien. Dalam menjalankan operasinya secara efektif dan efisien , perusahaan
harus dapat menilai kinerjanya secara menyeluruh baik secara internal dan eksternal,
maupun penilaian dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Perum Perhutani menggunakan metode Balance Scorecard sebagai alat
untuk menilai kinerja perusahaan secara menyeluruh. Pengukuran kinerja menggunakan
Balance Scorecard memiliki empat perspektif yang dijadikan dasar pengukuran kinerja
perusahaan, keempat perspektif itu adalah: keuangan, pelanggan, proses internal bisnis,
serta pertumbuhan dan pembelajaran. Pemilihan perspektif dalam pengukuran kinerja
akan bergantung pada tujuan perusahaan itu sendiri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis dengan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan sebagai teknik
pengumpulan data. Langkah penelitian ini dimulai dari penentuan topik dan judul hingga
pembuatan kesimpulan dan saran.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Perum Perhutani telah
menggunakan metode Balance Scorecard untuk mengukur kinerja perusahaannya.
Peneliti membandingkan rencana kinerja pada tahun 2010 yang telah dibuat perusahaan
menggunakan metode Balance Scorecard dengan realisasi yang telah dicapai pada tahun
2010 oleh Perum Perhutani. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa dengan mengukur
kinerja secara menyeluruh maka perusahaan dapat membuat suatu inisiatif strategis untuk
tiap-tiap perspektif dan perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya. Kinerja yang
diukur melalui metode Balance Scorecard ini bukan hanya dilihat dari segi keuangan saja
namun juga dilihat dari faktor-faktor lain yang tercermin melalui perspektif-perspektif
yang dibuat oleh perusahaan. Pengukuran kinerja tersebut menunjukkan bahwa
keberhasilan perusahaan tidak hanya dapat dilihat dari segi keuangannya saja namun juga
dari perspektif lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perspektif pelanggan, proses bisnis
internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran merupakan faktor pendukung bagi
terciptanya keberhasilan perspektif keuangan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
ini adalah bahwa Perum Perhutani telah menerapkan suatu pengukuran yang menyeluruh
dengan menggunakan Balance Scorecard, oleh karena itu perusahaan telah dapat melihat
bahwa kinerja perusahaan dapat dinilai melalui faktor keuangan maupun non keuangan.
Penggunaan Balance Scorecard dapat membantu perusahaan dalam membuat suatu
inisiatif strategis yang dapat diambil dalam pencapaian tujuan perusahaan, sehingga
perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Berdasarkan kesimpulan tersebut
maka saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Perum Perhutani adalah
perusahaan perlu memberikan pelatihan dan pemahaman yang memadai tentang
implementasi Balance Scorecard kepada seluruh anggota organisasi, sehingga diharapkan
seluruh anggota organisasi mampu melaporkan hasil kinerjanya masing-masing, dan
dapat melakukan fungsi evaluasi terhadap kinerja perusahaan. Seluruh anggota organisasi
perlu untuk saling berkoordinasi dalam pelaporan kinerja perusahaan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4627 | DIG - FE | Skripsi | AKUN RIE p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain