Computer File
Penerapan metode altman dalam mencegah kebangkrutan perusahaan :studi kasus pada PT. DITC, PT. O, dan PT. MCC, Bandung
Persaingan yang terjadi dalam era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk selalu
berkembang dan melakukan pembaharuan. Persaingan yang kelat dan kondisi ekonomi yang
tidak stabil selanjutnya memberikan suatu tantangan terhadap perusahaan. Situasi global ini
berdampak pada banyak industri terutama industri tekstil. Tidak sedikit perusahaan dalam
industri tekstil yang mengalami kegagalan dan bahkan mengalami kebangkrutan terutama
sejak tahun 2009 di mana Indonesia mengalami penurunan nilai impor yang cukup besar.
Kebangkrutan sudah menjadi perhatian banyak pihak sejak dahulu. Banyak pihak yang
mempelajari penyebab kebangkrutan dan bagaimana cara menghindari alau mencegahnya.
Penelitian ini dilakukan terhadap tiga perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil
yaitu PT. DITC, PT. O, dan PT. MCC. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui
bagaimanakah keadaan PT. DITC, PT. O, dan PT. MCC dengan cara menerapkan model
Altman (1968) untuk mengetahui nilai kemungkinan kebangkrutan alau Z-score ketiga
perusahaan ini. Adapun masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: (I) Mengetahui
berapa besar nilai kemungkinan terjadinya kebangkrutan perusahaan berdasarkan model
Altman Z-score, (2) Mengelabui seberapa besar batas rasio-rasio perusahaan yang barus
dicapai untuk mencegah terjadinya kebangkrutan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis.
Metode ini bertujuan untuk menggambarkan data, fakta, sifat, dan bubungan yang terjadi
secara sistematis, faktual dan akurat alas objek yang diteliti. Metode ini tidak terbatas pada
pengumpulan dan penyajian data, tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi dari data
tersebut sehingga pada akhirnya dapat ditarik sebuah kesimpulan. Dalam penelitian ini
digunakan model yang telah lama dikembangkan oleh Altman. PT. DITC, PT. O. dan PT.
MCC adalah perusahaan manufaktur yang bersifat non-public. Maka digunakanlah model
Altman yang kedua yaitu Z-score untuk perusahaan privately manufacturing. Menurut model
Altman yang kedua ini, sebuah perusahaan dapat diprediksi akan mengalami kebangkrutan
di masa yang akan datang bila nilai Z-score yang dihasilkan dari perhitungan lebih kecil dari
1,2. Sebuah perusahaan dapat diprediksi terhindar dari kebangkrutan bila nilai Z-score yang
dihasilkan lebih besar dari 2,9. Bila niJai Z-score yang dihasilkan berada diantara 1,2 dan
2,9, maka perusahaan berada dalam grey area dan tidak dapat diindikasikan sebagai
perusahaan bangkrut atau nonbangkrut.
Dari basil analisis menggunakan kelima rasio keuangan sesuai dengan model
Altman diketahui bahwa PT. DITC dan PT. O masuk ke dalam kategori perusahaan
nonbangkrut yang tidak memiliki masalah dalam kinerja keuangannya. Hal ini dikarenakan
nilai Z-score kedua perusahaan berada di atas 2,9. Sedangkan menurut basil penelitian
dengan menggunakan metode Altman, PT. MCC dikategorikan sebagai perusahaan bangkrut
walaupun pada kenyataannya PT. MCC masih melakukan kegiatan operasional hingga saat
ini. Analisis terhadap kinerja perusahaan dengan menggunakan model Altman dapat
membantu perusahaan untuk memahami kondisi keuangan perusahaan tersebut. Sehingga
dengan adanya analisis tersebut perusahaan dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapat
memperbaiki dan mengantisipasi agar perusahaan tidak mengalami kebangkrutan.
Kata Kunci: Model Altman Z-score, Kecenderungan Kebangkrutan
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4708 | DIG - FE | Skripsi | AKUN KRI p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain