Computer File
Pelaksanaan tax audit untuk menilai kepatuhan pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai : studi kasus pada PT. X, bandung
Dalam penerapan self-assessment system, diharapkan wajib pajak memiliki kesadaran, kejujuran, dan keinginan yang baik untuk membayar pajak. Namun dalam kenyataannya, masih ada wajib pajak yang memanfaatkan self assessment system dan keterbatasan pengawasan fiskus untuk melakukan penyimpangan pembayaran pajak. Pemeriksaan pajak dilakukan sebagai penyeimbang atas penerapan self-assessment system. Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah: (1) bagaimana pelaksanaan tax audit atas kepatuhan pembayaran PPh dan PPN yang dilakukan oleh manajemen PT.X dan (2) bagaimana kepatuhan pembayaran PPh dan PPN PT.X sebagai wajib pajak berdasarkan hasil tax audit.
Pengertian pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data, dan mengolah keterangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemeriksaan pajak memiliki beberapa teknik, antara lain dengan cara mengevaluasi informasi dalam SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan), melakukan analisis rasio dengan standar yang berlaku, serta melacak kebenaran angka-angka dan memeriksa dokumen perusahaan.
Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, serta menyajikan data; dan bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis mengenai fakta, sifat, dan hubungan antara fenomena yang diteliti sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan. Teknik penelitian yang dilakukan untuk menunjang penyusunan skripsi ini adalah dengan studi kasus.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT.X dapat dikategorikan sebagai wajib pajak patuh, meskipun terdapat beberapa kelemahan. Pemeriksaan dokumen menunjukkan bahwa sistem pembukuan dan pengisian SPT dilakukan secara cukup baik; serta semua elemen dalam pos laporan keuangan dan SPT mencantumkan nilai yang sesuai dengan catatan pembukuan dan dokumen pendukungnya. Kelemahan yang terdapat pada PT.X ialah pencatatan transaksi belum sepenuhnya sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan (SAK) yang berlaku dan terdapat ketidaksesuaian kode KLU dengan jenis usaha. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan analisis rasio benchmark, PT.X memiliki nilai rasio kinerja di bawah rasio benchmark, karena krisis global yang terjadi pada tahun 2009 membuat laba PT.X merosot. Hasil pengujian menggunakan net worth method menunjukkan bahwa semua dana di PT.X diketahui sumbernya dan tidak ada penghasilan yang tidak dilaporkan. Saran yang diberikan bagi PT.X antara lain; sebaiknya kegiatan pembukuan, tax management, dan kebijakan manajemen tidak melanggar peraturan perpajakan dan SAK yang berlaku; taat pada perubahan peraturan perpajakan; dan perusahaan mengefisienkan beban usaha.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4765 | DIG - FE | Skripsi | AKUN DEW p/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain