Computer File
Evaluasi pengendalian intern atas pemberian kredit dalam upaya mengurangi kecurangan dan timbulnya kredit bermasalah : studi kasus di Bank X, Palembang
Dewasa ini industri perbankan semakin berkembang pesat dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Dalam menjalankan usahanya, ada beberapa kendala yang menghambat perkembangan bank, antara lain kecurangan dan kredit bermasalah. Dalam proses pemberian kredit, walaupun bank memiliki prosedur tertulis dan dalam pada kenyataannya masih ada beberapa kelemahan pengendalian intern. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada evaluasi pengendalian intern atas pemberian kredit dalam upaya mengurangi kecurangan dan timbulnya kredit bermasalah yang terdapat di Bank X, Palembang. Dalam memahami pengendalian intern auditor perlu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada komponen-komponen pengendalian intern pada proses pemberian kredit yaitu division of duties, dual control, joint custody/dual custody, mandatory vacation, number controls, outside activities of bank personnel, dan rotation of duty assignment control. Selain memahami pengendalian intern bank, auditor juga harus menentukan kemungkinan indikasi kecurangan yang terdapat dalam bank yang disebut fraud triangle, yaitu (i) incentive/pressures, (ii) opportunities, dan (iii) attitudes/rationalization. Apahila auditor mengidentifikasi adanya ketiga kondisi tersebut dalam bank, maka risiko terjadinya kecurangan dalam bank meningkat dan sebaliknya. Penulis menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu suatu metode penelitian untuk memastikan dan mendeskripsikan karakteristik dari variabel dalam suatu situasi. Data primer diperoleh dari melakukan pengamatan, wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait, dan menyebarkan kuesioner ke pihak yang sangat berperan dalam Bank. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, yaitu dari buku, artikel, jurnal ataupun referensi lainnya yang terkait dengan obyek penelitian. Variabel independennya adalah pengendalian intern Bank X yang diukur dengan komponen-komponennya, sedangkan variabel dependennya adalah kecurangan dan kredit bermasalah pada proses pemberian kredit berdasarkan kekuatan dan kelemahan pengendalian intern yang teridentifikasi dalam Bank X. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, pengendalian intern yang diterapkan untuk mengurangi terjadinya kecurangan dan kredit bermasalah dalam proses pemberian kredit yang terdapat di Bank X sudah memadai. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan pengendalian intern yang teridentifikasi, terdapat kemungkinan kecurangan yang memiliki compensating control yang cukup memadai, akan tetapi ada pula yang tidak memiliki compensating control. Selain itu penyebab kredit bermasalah yang disebabkan oleh faktor intern ialah karena kelemahan pengendalian intern dan penyimpangan prosedur. Kredit bermasalah juga dapat berdampak negatif bagi Bank, yakni dari aspek likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, biaya tambahan, tingkat kesehatan, dan modal bank. Saran yang diberikan oleh penulis adalah membuat kebijakan tertulis secara jelas mengenai kode etik, fraud, dan kebijakan untuk karyawan; menyediakan program pelatihan dan pengembangan; dan dilakukan pemisahan tugas antara bagian Account Officer dengan Credit Analyst.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4839 | DIG - FE | Skripsi | AKUN ARI e/11 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain