Computer File
Pelaksanaan fraud risk assessment untuk menentukan respon auditor pada siklus pembelian dan pembayaran
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pelaksanaan fraud risk assessment untuk menentukan respon auditor pada siklus pembelian dan pembayaran di PT X. PT X ini merupakan perusahaan franchise yang memiliki hak untuk memproduksi makanan dan mengoperasikan gerai di Indonesia dengan merek dagang franchisor-nya sejak tahun 2007. Perusahaan ini beroperasi di Bandung, dan telah membuka lima buah gerai di Bandung dan Jakarta. Produk yang dihasilkan yaitu berbagai macam makanan penutup dengan menggunakan bahan dasar berupa buah-buahan, yang dipadukan dengan bahan-bahan lain yang berguna bagi kesehatan tubuh.
Dalam penelitian ini, masalah yang akan dibahas adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan fraud risk assessment untuk mengidentifikasi risiko kecurangan signifikan pada siklus pembelian dan pembayaran perusahaan, (2) Bagaimana respons auditor atas hasil pelaksanaan fraud risk assessment yang telah dilakukan tersebut. Pembahasan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan respons auditor yang tepat atas risiko kecurangan signifikan yang teridentifikasi saat melakukan fraud risk assessment dikaitkan dengan pengendalian intern perusahaan pada siklus pembelian dan pembayaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, yaitu data dan fakta terkait dengan objek penelitian yang diperoleh penulis dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas akan karakteristik dari variabel yang diteliti dan fakta yang sebenarnya terjadi di perusahaan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan penelitian lapangan, yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dengan pihak dalam perusahaan yang terkait, dan studi dokumen. Selain itu juga dilakukan studi kepustakaan untuk memperoleh dasar teori untuk penyelesaian masalah yang ada di perusahaan.
Berdasarkan basil penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa setelah dilakukan fraud risk assessment diperoleh risiko yang memungkinkan terjadinya risiko kecurangan siginifikan, yaitu: (1) Tidak adanya pemisahan fungsi pembelian dan keuangan yang memungkinkan terjadinya disguised of purchase, supplier fiktif dan pass-through billing schemes, dan overbilling on invoice; (2) Tidak dibuatnya Purchase Requisition dan Purchase Order hanya dibuat jika diminta yang memungkinkan terjadinya pembelian yang tidak sesuai dengan permintaan, barang yang datang tidak sesuai dengan yang dipesan atau diperlukan, dan overbilling on invoice; (3) Tidak adanya mandatory vacation yang memungkinkan kecurangan yang dilakukan oleh bagian pembelian dan keuangan tidak terbongkar; dan (4) Sopir diminta membeli bahan baku ke pasar yang memungkinkan terjadinya theft of cash. Pengendalian intern yang ada dapat mengurangi risiko barang yang datang tidak sesuai dengan yang diperlukan dan dipesan seluruhnya, namun pengendalian intern tersebut hanya dapat mengurangi sebagian risiko kecurangan signifikan lainnya. Karena itu respons auditor untuk risiko barang yang datang tidak sesuai dengan yang diperlukan dan dipesan adalah fokus melakukan test of control, sedangkan untuk risiko kecurangan lainnya auditor sebaiknya fokus melakukan substantive test pada proses audit selanjutnya. Saran yang dapat diberikan pada perusahaan yaitu memperbaiki kelemahan pengendalian intern yang teridentifikasi untuk mengurangi terjadinya risiko kecurangan, yaitu: melakukan pemisahan fungsi pembelian dan keuangan, membuat Purchase Requisition yang prenumbered dan Purchase Order yang prenumbered dibuat untuk setiap transaksi, membuat prosedur pembelian yang harus didasari oleh Purchase Requisition, bagian pembelian sebaiknya tidak ikut memeriksa barang yang datang, pembelian bahan baku ke pasar sebaiknya tidak dilakukan oleh sopir, petty cash dipegang oleh bagian yang terpisah dari bagian pembelian dan jumlah pengeluarannya dibatasi dengan disertai bukti yang prenumbered, bukti pembayaran transfer selalu di-print, penerapan mandatory vacation untuk fungsi pembelian dan keuangan, penjagaan atas aktiva dibuat lebih memadai, dan struktur organisasi serta job description selalu diperbaharui serta dikomunikasikan kepada seluruh karyawan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp4887 | DIG - FE | Skripsi | AKUN HAL p/12 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain