Computer File
Implementasi program Askeskin di Kelurahan Hegarmanah Kota Bandung oleh Puskesmas Ciumbuleuit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program Askeskin
di Kelurahan Hegarmanah Kota Bandung, serta untuk mengetahui hasil yang
dicapai dari pelaksanaan program Askeskin tersebut. Pelaksanaan program
Askeskin ini berdasarkan pedoman pelaksanaan program Askeskin yang mengacu
dari SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia, nomor: 417 /Menkes/SKlIV 12007.
Penelitian mengenai pelaksanaan program Askeskin ini dijelaskan dengan
menggunakan perspektif "What's Happening" dari Randall B.Ripley dan
pedoman pelaksanaan program Askeskin tahun 2007.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada para
pelaksana program Askeskin, diantaranya yaitu, Kelurahan Hegarmanah,
Puskesmas Ciumbuleuit, Dinas Kesehatan Kota Bandung, PT.Askes (Persero)
Kota Bandung. Wawancara juga dilakukan kepada para peserta Askeskin di
Kelurahan Hegarmanah. Selain itu, pengumpulan data juga didukung dengan
studi dokumen. Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis data
yang diperoleh dari lapangan adalah metode analisis kualitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa didalam pelaksanaan program
Askeskin ini masih mengalami beberapa masalah dan kendala. Masalah yang
paling menonjol terjadi didalam proses kepesertaan, diantaranya adalah,
pendataan tidak didampingi oleh pihak Kelurahan, adanya masyarakat miskin
yang tidak terdata, quota yang tidak merata, serta beberapa masalah lainnya. Hasil
yang diinginkan dari program ini adalah, " Meningkatnya jumlah masyarakat
miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas." Jika dilihat
dari jumlah quota dan jumlah kunjungan peserta Askeskin yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun, maka hasil yang diinginkan tersebut dapat
dikatakan tercapai.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah, jika dilihat dari jumlah quota dan
jumlah kunjungan peserta Askeskin, hasil yang diinginkan memang dapat
dikatakan tercapai. Namun dibalik pencapaian hasil yang diinginkan tersebut,
masih terdapat kekurangan dan masalah didalam prosesnya, khususnya didalam
proses kepesertaan. Rekomendasi yang dapat penulis berikan diantaranya adalah,
didalam proses pendataan harus ada pendamping dari pihak yang berwenang,
selain itu pendataan juga harus dilakukan secara home visit dan wawancara
langsung. Untuk itu koordinasi antara instansi terkait harus lebih ditingkatkan.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp9719 | DIG - FISIP | Skripsi | AP KAL i/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain