Computer File
Analisis kekuatan budaya organisasi di Restoran Qua-Li Noodle and Rice Surabaya dan Bandung
Qua-Li NoodJe and Rice adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak di
bidang makanan dan minuman (food & beverage). Budaya organisasi pasti
dimiliki oleh sebuah perusahaan sebagai seperangkat nilai yang dijadikan persepsi
dan pegangan oleh pendiri perusahaan. Budaya organisasi tersebut kemudian
disosialisasikan ke setiap anggota perusabaan dari tingkat atas hingga tingkat
paling bawah, sebagai identitas perusahaan yang diharapkan dapat diadaptasi oleh
seluruh karyawan untuk dijadikan nilai yang dianut. Tujuan penelitian adalah
menganalisis kekuatan sebuah budaya organisasi di tiap-tiap unit analisis Qua-Li
Noodle and Rice, Surabaya dan Bandung, serta kekuatan budaya organisasi di
Qua-Li Noodle and Rice secara umum. Selain itu, penelitian ini juga dapat
digunakan untuk melihat implementasi yang dilakukan sesuai dengan harapan
pendiri perusahaan (founders. Salah satu cara untuk menganalisis kekuatan budaya organisasi di Qua-Li
Noodle and Rice, digunakan pengambilan sampel dengan metode purposive
sampling dengan pertimbangan gerai ternama dan gerai yang terbesar untuk
dijadikan unit analisis. Kemudian dibuat pertanyaan-pertanyaan yang diuraikan
dalam kuesioner mengenai indikator ukuran budaya organisasi seperti tingkat
inisiatif individu, toleransi konflik, arahan, dukungan manajemen, integritas,
kontrol, toleransi resiko, identitas, sistem imbalan dan pola komunikasi. Data-data
yang dihasilkan, dirangkum dalam tabel distribusi frekuensi uutuk dilihat sejauh
mana tingkat persamaan persepsi dari jawaban-jawaban karyawan (responden)
yang akan menunjukkan kekuatan budaya organisasi.
Setelah dideskripsikan dan dianalisis, ternyata budaya organisasi di tiap-tiap
unit analisis tidak memiliki kekuatan yang sama, baik di pusat ataupun di cabang
franchisee di luar kota seperti Bandung, sehingga secara umum budaya organisasi
di Qua-Li Noodle and Rice juga cenderung masih lemah. Implementasi budaya
organiasasi tiap-tiap unit analisis pun masih cenderung belum sesuai dengan
harapan pendiri (founders). Untuk itu disarankan agar perusahaan kembali
mensosialisasikan harapan-harapannya mengenai budaya organisasi yang
dianggap baik dan cocok untuk menghadapi lingkuugan yang sarat akan
perubahan yoog begitu cepat. Adapun pihak lini manajerial yang lebih dulu diajak
untuk menyangkut persepsi mengenai budaya organisasi dan sasaran perusahaan,
sehingga mereka bisa menerapkan dan mensosialisasikan persepsi yang sudah
disepakati, kemudian juga mengarahkan implementasi indikator-indikator budaya
organisasi agar sesuai dengan harapan pendiri perusahaan yang berakhir pada
pencapaian visi dan misi perusahaan, di nasional dan internasional.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp10744 | DIG - FISIP | Skripsi | AB NOF a/09 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain