Computer File
Minyak sebagai faktor penting dalam invasi militer Amerika Serikat ke Irak tahun 2003
Pada tahun 2003, pemerintah Amerika Serikat dengan pasukan koalisinya
memutuskan untuk menginvasi Irak di tengah-tengah perdebatan mengenai
keabsahan bukti-bukti yang diberikan pemerintah Amerika Serikat untuk
menyerang Irak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk menginvasi Irak tanpa mendapat
persetujuan dari PBB semakin menambah kontroversi invasi tersebut.
Weapons of mass destruction (WMD), terorisme, dan demokrasi
merupakan alasan-alasan yang digunakan pemerintah Amerika Serikat sebagai
dasar keputusan untuk menginvasi Irak, namun alasan-alasan tersebut dianggap
lemah dan diperdebatkan oleh berbagai kalangan internasional. Banyak pendapat
menyatakan bahwa minyak, yang merupakan komoditas strategis dan tercantum di
dalam kepentingan nasional Amerika Serikat, dianggap sebagai alasan terjadinya
invasi ke Irak oleh Amerika Serikat tahun 2003. Hal inilah yang kemudian
diangkat oleh penulis dalam penelitian ini, dengan mengajukan pertanyaan riset;
"Apakah minyak menjadi faktor penting dalam invasi militer Amerika
Serikat ke Irak tahun 2003?"
Dalam penelitian ini, penulis menemukan hubungan antara ketergantungan
Amerika Serikat terhadap impor produk minyak yang semakin meningkat dari
tahun ke tahun, dengan keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk menginvasi
Irak pada tahun 2003. Irak merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar
kedua di dunia, dan tidak seperti negara-negara produsen minyak lainnya yang
menguras cadangan minyaknya secara intensif dari tahun ke tahun, cadangan
minyak Irak hampir tidak tersentuh selama lebih dari satu dekade sebagai akibat
embargo ekonomi yang dikenakan oleh PBB terhadap Irak. Fakta tersebut
membuat pemerintah Amerika Serikat melihat Irak sebagai solusi yang tepat
dalam memenuhi kebutuhan sumber minyak dalam jangka panjang. Namun
embargo ekonomi Irak dan hubungan buruk pemerintah Amerika Serikat dengan
rezim Saddam Hussein mencegah pemerintah Amerika Serikat untuk memperoleh
minyak Irak melalui jalur-jalur perdagangan normal. Irak lebih memilih untuk
melakukan negosiasi dengan perusahaan-perusahaan minyak dari China, Rusia,
dan Perancis untuk melakukan eksplorasi ladang-ladang minyak Irak. Oleh karena
itu pemerintah Amerika Serikat melihat penggantian rezim yang berkuasa di Irak
sebagai jalan tmtuk memperoleh akses terhadap minyak Irak.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13238 | DIG - FISIP | Skripsi | HI PIR m/08 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain