Computer File
Faktor-faktor yang mendorong Republik Rakyat Cina melakukan kerjasama ekonomi dengan ASEAN
Menyusul berakhirya perang dingin, terjadi pergeseran fokus dalam
hubungan kerjasama antar negara yang sebelumnya mengutamakan kerjasama
pertahanan dan keamanan menjadi ekonomi. Kondisi ini juga didukung oleh
adanya saling ketergantungan ekonomi antar negara yang didorong oleh berbagai
faktor. Salah satu fenomena ekonomi internasional saat ini adalah kebangkitan
Cina di Asia Timur yang berdampak ke seluruh dunia. Politik luar negeri Cina
juga turut mengalami perubahan sebagai respon terhadap kondisi domestik dan
internasional yang ada. Cina yang sebelumnya tertutup dan tidak tertarik dalam
melakukan kerjasama multilateral internasional kini menjadi antusias dalam
membangun kerjasama internasional dengan penekanan utama pada kerjasama
ekonomi. Salah satu aktor yang menjadi sasaran Cina adalah ASEAN, dimana
ASEAN juga merespon Cina secara positif, terlihat dalam jumlah kerjasama
formal tingkat pemerintah hingga angka-angka perdagangan dan investasi.
ASEAN terdiri dari 10 negara Asia Tenggara dan memiliki keunggulan dari sisi
geografis yang strategis, serta potensi sumber daya manusia dan alam yang besar.
Cina dan ASEAN merupakan dua aktor penting regional di Asia Timur yang
merupakan kawasan dengan perekonomian yang dinamis dengan negara-negara
yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi. Oleh karena itu hubungan kerjasama
ekonomi keduanya menjadi penting dan berdampak pada negara-negara lain di
kawasan dan dunia internasional secara umum.
Berangkat dari fakta yang ada, kerjasama ekonomi Cina dan ASEAN
menjadi sangat menarik untuk diteliti lebih jauh, terutama bila ditilik dari sisi
faktor-faktor yang mendorong Cina. Untuk menemukan faktor-faktor tersebut
digunakan teori-teori dalam studi hubungan internasional yang mendukung, yakni
politik luar negeri untuk melihat faktor pendorong, kemudian untuk melihat
kerjasama ekonomi yang ada digunakan pula studi ekonomi politik internasional
serta pandangan kaum neoliberal institusionalis. Hasil yang diperoleh
menunjukkan adanya keterkaitan erat antara faktor ekonomi dan politik,
sebagaimana dijelaskan dalam ekonomi politik internasional, dalam faktor-faktor
pendorong kerjasama tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain demi pasar baru,
strategisnya Selat Malaka bagi perekonomian Cina, persaingan pengaruh dan
perbaikan image di kawasan dan juga mengucilkan Taiwan. Faktor-faktor tersebut
kemudian membentuk satu faktor utama yakni usaha Cina mempertahankan
momentum pembangunan ekonominya. Metode yang digunakan adalah metode
kualitatif secara deskriptif analitis dan pengumpulan data secara sekunder.
Barcode | Tipe Koleksi | Nomor Panggil | Lokasi | Status | |
---|---|---|---|---|---|
skp13334 | DIG - FISIP | Skripsi | HI HAN f/07 | Perpustakaan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |
Tidak tersedia versi lain